ARTIKEL BOTANI TINGKAT RENDAH
“KLASIFIKASI,
SISTEM KLASIFIKASI, KONSEP KATEGORI DAN UNIT-UNIT KLASIFIKASI”
Disusun Oleh :
Aini Rizkiana 1005015068
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN 2012
KLASIFIKASI
A.
Pendahuluan
Sejak
dulu manusia telah mengklasifikasikan makhluk hidup. Dasar dari klasifikasi
makhluk hidup adalah persamaan dan perbedaan ciri-ciri pada berbagai jenis
makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup yang umum digunakan sekarang adalah
klasifikasi empat kingdom. Klasifikasi ini pertama kali dipublikasikan oleh
Carl Woese pada 1977. Kingdom-kingdom yang tercakup didalamnya adalah kingdom
Archaebacteria, Eubakteria (bakteri), Protista, Fungi (jamur), Plantae
(tumbuhan) dan Animalia (hewan).
Dalam
setiap keanekaragaman tumbuhan, para ahli botani selalu menghadapi persoalan
dalam menentukan tingkat takson golongan tumbuhan yang dihadapi. Tingkat takson
sangat penting karena tampa adanya tingkatan takson, maka manfaat sistem
klasifikasi tidak dapat diperoleh. Menurut kesepakatan internasional,
istilah-istilah untuk menyebut masing-masing takson bagi tumbuhan itu tempatnya
tidak boleh diubah sehingga masing-masing istilah itu menunjukkan kedudukan
atau tingkat dalam hierarki atau menunjukkan kategorinya dalam sistem klasifikasi.
Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu takson
sekaligus mencerminkan pula di mana posisi dan seberapa tinggi tingkatnya dalam
hierarki klasifikasi.
Klasifikasi
makhluk hidup merupakan suatu cara memilah dan mengelompokkan mahkluk hidup
menjadi golongan atau unit tertentu yang disebut takson. Ilmu yang mempelajari
klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi. Cara pembentukan atau penyusunan
takson – takson disebut klasifikasi.
Selain mekalukan
penggolongan (klasifikasi),dalam taksonomi juga dilakukan identifikasi atau
determinasi (pengenalan). Melakukan identifikasi makhluk hidup berarti
mengungkapkan identitas suati makhluk hidup, yaitu menentukan nama yang benar
dan tempat yang tepat dalam klasifikasi. Untuk melakukan identifikasi atau
determinasi dapat digunakan kunci identifikasi atau kunci determinasi. Ilmu
yang mengkaji jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup disebut sistematika.
Topik ini diangkat agar mahasiswa dapat
mengetahui dan lebih menguasai mengenai klasifikasi di masa ini.
B.
Abstrak
Dalam setiap keanekaragaman tumbuhan,
para ahli botani selalu menghadapi persoalan dalam menentukan tingkat takson
golongan tumbuhan yang dihadapi. Tingkat takson sangat penting karena tampa
adanya tingkatan takson, maka manfaat sistem klasifikasi tidak dapat diperoleh.
Menurut kesepakatan internasional, istilah-istilah untuk menyebut masing-masing
takson bagi tumbuhan itu tempatnya tidak boleh diubah sehingga masing-masing
istilah itu menunjukkan kedudukan atau tingkat dalam hierarki atau menunjukkan
kategorinya dalam sistem klasifikasi. Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang
digunakan untuk menyebutkan suatu takson sekaligus mencerminkan pula di mana
posisi dan seberapa tinggi tingkatnya dalam hierarki klasifikasi.
Klasifikasi makhluk hidup merupakan
suatu cara memilah dan mengelompokkan mahkluk hidup menjadi golongan atau unit
tertentu yang disebut takson. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup
disebut taksonomi. Cara pembentukan atau
penyusunan takson – takson disebut
klasifikasi.
Klasifikasi makhluk hidup adalah
pengelompokan berdasarkan kesamaan bentuk dan fungsi makhluk hidup.
Dari kelima sistem klasifikasi makhluk
hidup tersebut yang paling sering digunakan adalah klasifikasi sistem 5
kingdom. Hal ini karena masih dipertanyakan tentang sifat virus yang bisa
dimasukkan dalam kelompok makhluk hidup tetapi juga bisa merupakan benda tak
hidup. Sehingga para ahli cenderung menggunakan klasifikasi sistem 5 kingdom.
C.
Tujuan
-
Untuk mengetahui Pengertian klasifikasi,
sistem klasifiasi, konsep kategori dan unit-unit klasifikasi
D.
Pembahasan
1.
Pengertian
Klasifikasi
Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan
abiotik. Komponen biotik (makhluk hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat
beraneka ragam. Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat
makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya
banyak dan beraneka ragam, maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali
dan mempelajari makhluk hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan
mempelajari makhluk hidup maka diperlukan cara. Cara untuk mempermudah kita
dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan
/ pengelompokan).
Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan
berdasarkan kesamaan bentuk dan fungsi makhluk hidup.
Manfaat Klasifikasi adalah sebagai berikut :
-
Menyederhanakan objek studi dari makhluk
hidup yang beraneka ragam.
-
Mengetahui hubungan kekerabatan antar
anggota kelompok makhluk hidup dalam klasifikasi tersebut. Makin banyak
persamaan satu golongan dengan golongan lain artinya kedua golongan tersebut
memiliki hubungan kekerabatan makin dekat.
-
Mempermudah dalam mengetahui urutan
proses evolusi/ perkembangan suatu makhluk hidup
2.
Macam-Macam
Sistem Klasifikasi
-
Sistem Klasifikasi alami
Sistem klasifikasi ini diciptakan oleh Theophrastus
(370SM - 285SM), salah satu murid Aristoteles didasarkan pada bentuk yang dapat
dilihat dengan mata biasa (morfologi). Tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok :
pohon, semak, perdu dan herba
Merupakan suatu cara pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan banyaknya persamaaan ciri morfologi yang dimiliki.Pengamatan
dilakukan menggunakan mata telanjang dengan mengamati bentuk luar tubuh suatu
makhluk hidup, antara lain warna,ukuran tubuh, tinggi/pendek, bentuk daun,
bentuk paruh, bentuk kakidan bentuk batang. Kelebihan sistem ini ialah
identifikasi yang mudah. dan sistem ini juga relatif lebih stabil karena tidak
akan berubah oleh perubahan perkembangan pengetahuan.
-
Sistem klasifikasi buatan
Adalah pengelompokan makhluk hidup yang didasarkan
atas adanya beberapa persamaan ciri morfologi, alat reproduksi, lingkungan
tempat tumbuh, dan daerah penyebarannya tanpa memperhatikan kesamaan struktur
yang mungkin memperlihatkan hubungan kekerabatan. Misalnya kupu-kupu dan
kelelawar merupakan satu kelompok karena keduanya dapat terbang. Kelebihan
sistem ini adalah semua orang dapat melakukan pengelompokan makhluk hidup
dengan menentukan sendiri aturan yang digunakan.
Diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778),
ilmuwan swedia dikenal sebagai Bapak Klasifikasi dasar yang digunakan adalah
alat reproduksi seksual, dasar lain yang digunakan adalah morfologi. Merupakan
penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya :
beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.
-
Sistem klasifikasi filogenik
Pengelompokan berdasarkan jauh dekatnya hubungan
kekerabatan antar takson (kelompok). Diciptakan oleh Charles Darwin 1859,
menerbitkan buku tentang teori evolusi. Ia menyatakan bahwa persamaan struktur
tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat. Didasarkan urutan
perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan kekerabatan
antara satu dengan yang lainnya.
Perkembangan Sistem Klasifikasi
makhluk hidup.
Perkembangan klasifikasi dimulai dari klasifikasi
sistem 2 kingdom, klasifikasi sistem 3 kingdom, klasifikasi sistem 4 kingdom ,
klasifikasi sistem 5 kingdom dan klasifikasi sistem 6 kingdom.
a. Sistem
2 kingdom
Makhluk hidup pada masa ini dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu hewan (animalia), makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan
sendiri, memerlukan makhluk hidup lain sebagai sumber makanannya, dan dapat
melakukan gerak berpindah tempa. Kelompok satunya adalah tumbuhan (plantae) yaitu makhluk hidup yang
dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari, melalui proses
fotosintesis, kelompok ini tidak dapat berpindah tempat meskipun dapat
melakukan gerak yang terbatas.
b. Sistem
3 kingdom
Makhluk hidup berdasarkan cara
mendapatkan makanan dibedakan menjadi tiga kelompok besar meliputi:
-
Jamur (fungi) memperoleh nutrisi dengan
cara menguraikan media tempat hidupnya dan menyerapnya.
-
Tumbuhan (plantae) dengan cara
fotosintesis (memproduksi makanan sendiri)
-
Hewan (animalia) dengan cara memakan
makhluk hidup lain
c. Sistem
4 kingdom
Dasar yang digunakan untuk melakukan klasifikasi ini
adalah ada tidaknya membran inti sel. Organisme yang tidak memiliki membran
inti disebut sebagai prokariota sedang organisme yang memiliki membran inti sel
di sebut sebagai eukariota. Adapun pengelompokkannya adalah sebagai berikut:
-
Monera (prokariota)
-
Fungi (eukariota)
-
Plantae (eukariota)
-
Animalia (eukariota)
d. Sistem
5 kingdom
Sistem ini dikemukakan oleh Robert H. Whittaker
(1969), Klasifikasi disusun berdasarkan struktur organisasi internal sel,
struktur organisasi sel, dan tipe nutrisi sel.meliputi
-
kingdom monera meliputi bakteri dan
ganggang hijau biru
-
kingdom protista,meliputi protozoa dan
ganggang
-
kingdom fungi (cendawan),
-
kingdom plantae meliputi
bryophyta,pteridophyta dan spermatophyte
-
kingdom animalia.meliputi vertebrata dan
avertebrata
e. Sistem
6 kingdom
Sistem ini di kemukakan oleh Robert H. Whittaker
setelah diketahui bahwa virus mampu melakukan reproduksi sebagai ciri dari
makhluk hidup. Sistem ini meliputi:
-
Virus
-
Monera
-
Protista
-
Fungi
-
Plantae
-
Animalia
Dari kelima sistem klasifikasi makhluk hidup
tersebut yang paling sering digunakan adalah klasifikasi sistem 5 kingdom. Hal
ini karena masih dipertanyakan tentang sifat virus yang bisa dimasukkan dalam
kelompok makhluk hidup tetapi juga bisa merupakan benda tak hidup. Sehingga
para ahli cenderung menggunakan klasifikasi sistem 5 kingdom.
3. Konsep Kategori
Menurut
Arijani, kategori adalah tingkat-tingkat atau struktur atau hirarki taksonomi
dari yang tertinggi sampai yang terendah. Sedangkan takson adalah setiap
golongan (unit) taksonomi tingkat yang menapun atau dengan kata lain sebagai
satuan unit dari pengelompokan dalam klasifikasi. Takson-takson dibedakan dalam
tingkat yang berbeda-beda, sehingga takson-takson itu menurut urut-urut
tingkatnya. Ada 7 tingkat takson yang utama berturut-turut dari bawah ke atas,
yaitu: jenis (species), marga (genus), suku (familia), bangsa (ordo), kelas
(classis), divisi (divisio), dan dunia (regnim).Klasifikasi dapat diartikan
sebagai pembentukan kelas-kelas, kelompok, unit, atau takson melalui pencarian
keseragaman dalam keanekaragaman. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk
mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.
Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada
makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan
dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau
fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan
dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:
-
Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh:
Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak.
-
Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya.
Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering
(xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang
hidup di lingkungan lembab (higrofit).
-
Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan
dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan,tanaman sandang, tanaman hias,
tanaman pangan dan sebagainya
-
Berdasarkan jenis makanannya. Contoh:
Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan
tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat
tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah), Kingdom
(Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan) / Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas),
Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
1. Kingdom (Kerajaan)
Kingdom adalah tingkatan paling atas dari tingkatan
klasifikasi makhluk hidup. Khusus dalam sistem tiga domain, kingdom adalah satu
tingkat di bawah domain. Pada awalnya, hanya ada dua kingdom: Animalia untuk
hewan dan Vegetabilia untuk tumbuhan. Ketika makhluk hidup bersel satu
ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kingdom: yang dapat bergerak ke
dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta
atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan
divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip
amuba. Karena adanya kebingungan ini, Ernst Haeckel menyarankan adanya kingdom
ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri
klasifikasi yang jelas. Kingdom ketiga in baru populer belakangan ini (kadang
dengan sebutan Protoctista).
Kini, standar Amerika menggunakan sistem enam kingdom
(Animalia, Plantae, Fungi, Protista, Archaea, Bacteria) sementara standar
Inggris, Australia dan Kolumbia memakai lima kingdom (Animalia, Plantae, Fungi,
Protista, dan Prokaryota atau Monera).
2. Divisi
Divitio merupakan tingkatan takson yang menghimpun
beberapa kelas yang memiliki kesamaan cirri. Misalnya seluruh hewan bersel satu
dimasukkan kedalam filum Protozoa, tumbuhan berbiji dimasukan kedalan divisi
Spermatophyta.
3. Class (Kelas)
Divisi dibagi menjadi kelas-kelas menurut ciri-ciri yang
masih umum, misalnya tumbuhan berbunga (magnoliophyta) dibagi menjadi tumbuhan
berkotiledon satu (monokotil atau kelas liliopsida) dan tumbuhan berkotiledon
dua (dikotil atau kelas magnoliopsida). Kelas magnoliopsida tersebut masih bisa
dibagi lagi menjadi subkelas, seperti magnoliidae dan rosidae ada kelompok
hewan, kelas terdiri dari semua hewan yang terbentuk atas adanya perbedaan
sekunder dari prinsip dasar filumnya. Misalnya kelas amphibia dalam subfilum
vertebrata, prinsip dasarnya sama, yaitu mempunyai tulang belakang (vertebrae),
tetapi mempunyai perbedaan dengan hewan vertebrata lain, yaitu dalam siklus
hidupnya.
4. Ordo (Bangsa)
Ordo atau bangsa (Bahasa Latin: ordo, jamak ordines)
adalah suatu tingkat atau takson antara kelas dan familia. Istilah ini pertama
kali diperkenalkan oleh ahli botani Jerman Augustus Quirinus Rivinus dalam
klasifikasi tumbuhannya. Carolus Linnaeus merupakan orang pertama yang secara
konsisten menerapkannya dalam klasifikasi tiga kerajaan besar: mineral, hewan,
dan tumbuhan dalam bukunya Systema Naturae(1735).
5. Famili Famili (Suku)
Familia
dalam klasifikasi ilmiah adalah suatu takson yang berada antara ordo dan genus. Pengindonesiaan takson
ini adalah suku (dipakai dalam banyak pustaka ilmiah), famili, atau keluarga.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli botani Perancis Pierre Magnol
dalam bukunya Prodromus historiae generalis plantarum, in quo familiae
plantarum per tabulas disponuntur pada tahun 1689. Carolus Linnaeus menggunakan
istilah familia dalam bukunya Philosophia botanica (1751) untuk merujuk pada
kelompok utama tumbuhan.
6. Genus (Marga)
Dalam biologi, genus /marga adalah salah satu bentuk
pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia.
Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat.
Dalam sistem tatanama binomial, nama suatu spesies makhluk hidup terdiri atas
dua kata, yaitu: nama genusnya (diawali dengan huruf kapital) dan nama penunjuk
spesiesnya dengan ditulis atau cetak miring. Misalnya, Homo sapiens, nama
ilmiah untuk spesies manusia modern, menandakan bahwa manusia modern tergolong
ke dalam genus Homo.
7. Spesies (Jenis)
Spesies adalah suatu takson yang dipakai dalam
taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi)
yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya
(saling membagi gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain.
Anggota-anggota dalam suatu spesies jika saling berkawin dapat menghasilkan keturunan
yang fertil tanpa hambatan reproduktif. Dapat terjadi, sejumlah kelompok dalam
suatu spesies tidak saling berkawin karena hambatan geografis namun bila
dipertemukan dan dikawinkan dapat menghasilkan keturunan fertil. Dua spesies
yang berbeda jika saling berkawin akan menghadapi masalah hambatan biologis;
apabila menghasilkan keturunan yang sehat, keturunan ini biasanya
steril/mandul.
Spesies,
jika disebut dalam nama ilmiah, disingkat dengan sp. (Contoh Phalaenopsis sp. —
berarti “sejenis Phalaenopsis“, jika jamak disingkat dengan spp.).
4. Unit-Unit Klasifikasi
Dalam taksonomi tumbuhan spesies sebagai unit
merupakan suatu yang benar-benar ada di alam, dan telah banyak ahli-ahli ilmu
tumbuhan yang telah berusaha untuk menjelaskan apakah yang dimaksud dengan
spesies dan bagaimana batasan-batasannya. Ternyata hal itu bukan pekerjaan yang
mudah. Hingga sekarang tidak ada seorang ahli pun yang mampu memberikan batasan
mengenai konsep jenis itu yang dapat memuaskan semua pihak. Beberapa pengertian
spesies menurut pandangan para ahli biologi antara lain:
-
Species taksonomi, populasi-populasi
yang terdiri atas individu-individu dengan ciri-ciri morfologi yang sama, dan dapat
dipisahkan dari spesies lainnya oleh adanya ketidaksinambungan ciri-ciri
morfologi yang berkolerasi.
-
Species biologi, populasi-populasi yang
disatukan sama lain oleh kemungkinan untuk saling kawin mengawini secara bebas,
dan terpisah atau terisolasi dari species-species lainnya oleh penghalang
reproduksi.
-
Species genetik, membatasi spesies
dengan suatu ukuran dari perbedaan genetik atau jarak di antara populasi atau
kelompok dari populasi.
-
Species paleontologik, didasarkan pada
aliran gen dan isolasi reproduksi.
-
Species kladistik, sesuatu keturunan
dari populasi organisme yang dianggap sebagai nenek moyang yang tetap
mempertahankan identitasnya dari keturunan tadi, dan mereka mempunyai
kecenderungan secara evolusi dan kenyataan historik.
-
Species biosistematik, mencerminkan
suatu unit-unit yang mencerminkan keanekaragaman hubungan kekerabatan
reproduktif diluar pembatasan yang diberikan oleh hierarki Linnaeus. Banyak
kategori yang telah diusulkan berhubungan dengan unit-unit hasil dari
penyelidikan biosistematik yang menginterpretasi batas-batas reproduktif dari
taksa, contohnya homogen dan heterogen. Homogen adalah suatu spesies yang
secara genetik dan morfologik homogen, semua anggota-anggotannya interfertil,
heterogen adalah suatu spesies yang tersusun dari kumpulan tumbuhan yang
mempunyai keturunan yang sama, bila sendiri menghasilkan populasi yang secara
morfologi tetap, tetapi bila disilangkan dapat menghasilkan tipe keturunan yang
fertil dan viable.
E.
Kesimpulan
Pengertian Klasifikasi
Alam semesta terdiri
dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk hidup) jumlahnya
sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Cara untuk mempermudah kita dalam
mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan
/ pengelompokan).
Klasifikasi
makhluk hidup adalah pengelompokan berdasarkan kesamaan bentuk dan fungsi
makhluk hidup.
Macam-Macam Sistem
Klasifikasi
-
Sistem Klasifikasi alami
-
Sistem klasifikasi buatan
-
Sistem klasifikasi filogenik
Perkembangan
Sistem Klasifikasi makhluk hidup.
Perkembangan klasifikasi dimulai dari
klasifikasi sistem 2 kingdom, klasifikasi sistem 3 kingdom, klasifikasi sistem
4 kingdom , klasifikasi sistem 5 kingdom dan klasifikasi sistem 6 kingdom.
Dari kelima sistem klasifikasi makhluk
hidup tersebut yang paling sering digunakan adalah klasifikasi sistem 5
kingdom. Hal ini karena masih dipertanyakan tentang sifat virus yang bisa
dimasukkan dalam kelompok makhluk hidup tetapi juga bisa merupakan benda tak
hidup. Sehingga para ahli cenderung menggunakan klasifikasi sistem 5 kingdom.
Konsep Kategori
Klasifikasi makhluk hidup
didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup,
misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki
ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan.
Urutan klasifikasi makhluk hidup dari
tingkat tertinggi ke terendah (yang sekarang digunakan) adalah Domain (Daerah),
Kingdom (Kerajaan), Phylum atau Filum (hewan) / Divisio (tumbuhan), Classis
(Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
4. Unit-Unit Klasifikasi
Dalam taksonomi tumbuhan spesies sebagai unit
merupakan suatu yang benar-benar ada di alam, dan telah banyak ahli-ahli ilmu
tumbuhan yang telah berusaha untuk menjelaskan apakah yang dimaksud dengan
spesies dan bagaimana batasan-batasannya. Ternyata hal itu bukan pekerjaan yang
mudah. Hingga sekarang tidak ada seorang ahli pun yang mampu memberikan batasan
mengenai konsep jenis itu yang dapat memuaskan semua pihak. Beberapa pengertian
spesies menurut pandangan para ahli biologi antara lain:
-
Species taksonomi
-
Species biologi
-
Species genetic
-
Species paleontologik
-
Species kladistik
-
Species biosistematik
F.
Daftar Pustaka
http://BAHAN%20KULIAH/BOTANI/html