MAKALAH
METODOLOGI
PENELITIAN
“FACTORIAL DESIGN”
Disusun Oleh :
Aini Rizkiana 1005015068
Jebli 10050150
Nor Syahuri 10050150
Nur Fadilah idris 10050150
Rezky Nova Depita 10050150
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MULAWARMAN
SAMARINDA
2012
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang
berjudul “Factorial Design” ini. Makalah ini dibuat
sebagai salah satu tugas dalam matakuliah Metodologi Penelitian pada semester 5 di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini,
tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada orangtua
yang telah turut membantu dalam doa, dan memotivasi kami dalam menyelesaikan
makalah kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen matakuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan tugas,
petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Dengan
kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan, untuk itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Samarinda, Maret 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Eksperimen
merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam
penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat
diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk
memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk
menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara
mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi
eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2).
Pada
kesempatan ini akan dibahas lebih dalam mengenai factorial design atau sering disebut rancangan faktorial. Desain
faktorial merupakan suatu tindakan terhadap satu variabel atau lebih yang
dimanipulasi secara simultan agar dapat mempelajari pengaruh setiap variabel
terhadap variabel terikat atau pengaruh yang diakibatkan adanya interaksi
antara beberapa variabel. Jika diperhatikan pada desain 1 dan desain 2,
menunjukkan bahwa karena masih menggunakan konsep variabel tunggal, seorang
peneliti pada umumnya masih merasa mudah dan mengerti apa yang hendak dilakukan
dan tindakan apa yang perlu diantisipasi untuk mengambil data yang diperlukan
di lapangan. Konsep variabel tunggal ini banyak terjadi di penelitian
laboratorium, ilmu pengetahuan alam, dan disebagian penelitian tinngkah laku
(pendidikan, sosial dan ekonomi). Tetapi bila lebih lanjut kita melihat pada
desain penelitian eksperimen atau eksperimen semu, maka kesulitan akan
dirasakan, terutama dalam menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan dalam
proses selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan penelitian eksperimen?
2.
Apa yang dimaksud dengan factorial design atau rancangan faktorial?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui mengenai penelitian eksperimen dan
rancangan-rancangannya.
2.
Untuk mengetahui mengenai rancangan factorial.
D. Manfaat
Agar dapat
lebih mengetahui dan menguasai tentang metode penelitian, khususnya factorial design atau rancangan
faktorial .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Eksperimen
MACAM :1. Pra eksperimental2. eksperimental semu/Quasi eksperimental3 eksperimental sungguhan(True eksperimental) |
Analitik :
Macam
:
1)Cross
sectional
2)Case
control
3)Cohort
- Prospektive
- Retrospektif
|
Deskriptif :
Macam
:
1)Sensus
2)Survey
3)Studi
kasus
|
Eksperimental |
Obsevasional |
DESAIN
PENELITIAN
|
Eksperimen
merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam
penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat
diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk
memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk
menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara
mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi
eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2). selanjutnya akan dipaparkan
karakteristik Penelitian Eksperimen, yaitu sebagai berikut
1.
Karakteristik Penelitian Eksperimen
Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik
penelitian eksperimental, yaitu,
-
Variabel-veniabel penelitian dan
kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik
dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang).
-
Adanya kelompok kontrol sebagai data
dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental.
-
Penelitian ini memusatkan diri pada
pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan
dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang
mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian.
Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk
kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek,
serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak.
-
Validitas internal (internal
validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimental, untuk
mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini
memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
-
Validitas eksternalnya (external
validity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan
berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama.
-
Semua variabel penting diusahakan
konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau
dibiarkan bervariasi.
2.
Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian
Eksperimen
Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu,
-
Melakukan kajian secara induktif yang
berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
-
Mengidentifikasi dan mendefinisikan
masalah.
-
Melakukan studi literatur dan
beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan
variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
-
Membuat rencana penelitian yang didalamnya
mencakup kegiatan:
a)
Mengidentifikasi variabel luar yang
tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen.
b)
menentukan cara mengontrol.
c)
memilih rancangan penelitian yang
tepat.
d)
menentukan populasi, memilih sampel
(contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian.
e)
membagi subjek dalam kelompok kontrol
maupun kelompok eksperimen.
f)
membuat instrumen, memvalidasi
instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang
memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan.
g)
mengidentifikasi prosedur pengumpulan
data. dan menentukan hipotesis.
-
Melaksanakan eksperimen.
-
Mengumpulkan data kasar dan proses
eksperimen.
-
Mengorganisasikan dan mendeskripsikan
data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan.
-
Menganalisis data dan melakukan tes
signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap
signifikasi hasilnya.
-
Menginterpretasikan basil, perumusan
kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan (Sukardi, 2003).
3.
Rancangan Penelitian Eksperimen
Rancangan yang akan diterapkan dalam penelitian
eksperimen meliputi: pra-eksperimental, eksperimen murni, dan eksperimen kuasi.
a.
Rancangan Pra-Eksperimental
Rancangan pra-eksperirnental yang sederhana ini berguna
untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Ada tiga
hal yang lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu:
-
Studi kasus bentuk tunggal (one-shot
case study)
-
Tes awal – tes akhir kelompok tunggal
(the one group pretest posttest)
-
Perbandingan kelompok statis (the
static group comparison design)
b.
Rancangan Eksperimen Murni
Rancangan
eksperimen murni ini mempunyai tiga karakteristik, yaitu:
-
Adanya kelompok kontrol.
-
Siswa ditarik secara ramdom dan
ditandai untuk masing-masing kelompok.
-
Sebuah tes awal diberikan untuk
mengetahui perbedaan antar kelompok.
c.
Rancangan Eksperimen Kuasi/Semu
(Quasi—Experimental Design)
Rancangan
eksperimental kuasi ini memiliki kesepakatan praktis antara eksperimen
kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin kita teliti.
Beberapa rancangan eksperimen kuasi (eksperimen semu), yaitu:
-
Rancangan dengan pemasangan subjek
melalui tes akhir dan kelompok kontrol (the randomized posttest – only control
group design, using matched subject).
-
Rancangan dengan pemasangan subjek
melalui tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol (the randomnized posttest –
only control group design, using matched subject).
-
Rancangan tiga perlakuan dengan
pengaruh imbangan (a three treatment counter balanced, using matched subject).
-
Rancangan rangkaian waktu (a basic
time-series design)
-
Rancangan faktorial (factorial
design).
Jika Rani Anggraeni
Purwanti 2 maret 2008 dalam artikel “PENELITIAN EKSPERIMEN” di situs web http://sdoriza.wordpress.com/penelitian-pendidikan/
mengatakan bahwa rancangan faktorial masuk ke dalam rancangan eksprerimen
kuasi/semu, maka di dalam dokumen berjudul “Design Penelitian” yang di temukan
pada situs http://adysetiadi.files.wordpress.com/2012/04/desain-penelitian.dotx
mengatakan :
Skema desain penelitian experimen
1) The one shot case study
2) One group pre test post test study.
3) The static group comparison
|
1) Non randomized control
group pre test post test design.
2) The time series design.
3) Control group time series design.
4) Equivalent time sample
design.
5) Separate sample pre test
post test design.
6) Separate sample pre test
post test control design.
7) Equivalent material
design.
8) Counter balanced design..
|
1. Randomized control group
pre test post test design.
2. Randomized Solomon four
group design.
3. Treatment by subject
design (rancangan sama subyek).
4. Factorial design
|
Ekperimental
|
eksperimental semu(Quasi ksperimental) |
eksperimental sungguhan (true experiment) |
Pra eksperimental
|
Dalam penelitian eksperimen sering digunakan simbol atau lambang
sebagai berikut :
R : Randomisasi
(acak)
01 (T1) : Pengukuran pertama (pretes)
X : perlakuan atau
eksperimen
02 (T2) : pengukuran kedua (post tes)
Macam-macam Rancangan True experimen
1.
Randomized control group pre test post test design.
2.
Randomized Solomon four group design.
3.
Treatment by subject design (rancangan sama
subyek).
4.
Factorial design
|
1) Randomized control group pre test
post test design
2) Randomized Solomon four group design.
3) Rancangan Pretes-Postes dengan Kelompon Kontrol (pre-postes with Control
Group)
4) Rancangan postes dengan
Kelompok Kontrol (Postes Only Control
Group Design)
5) Rancangan Faktorial
Adalah langkah lebih maju daripada ekserimental design sebelumnya. Pada
experimental design sebelumnya, hanya ada satu X (perlakuan/program) yang ingin
diketahui efeknya,sedangkan pada Factorial Design ingin dipelajari dua
atau lebih dari perlakuan/program X (faktor) secara terpisah atau sekaligus. Factorial
Design yang paling sederhana adalah Rancangan Bangun Factorial 2 x 2.
Jika Rani Anggraeni
Purwanti 2 maret 2008 dalam artikel “PENELITIAN EKSPERIMEN” di situs web http://sdoriza.wordpress.com/penelitian-pendidikan/
mengatakan bahwa rancangan faktorial masuk ke dalam rancangan eksprerimen
kuasi/semu, maka di dalam dokumen berjudul “Design Penelitian” yang di temukan
pada situs http://adysetiadi.files.wordpress.com/2012/04/desain-penelitian.dotx
mengatakan bahwa bagian dari rancangan eksperimen murni maka pendapat lainnya di
dalam dokumen “Metode Penelitian Eksperimen” yang dapat ditemukan pada situs http://cucuzakariyya.files.wordpress.com/2009/11/metode-penelitian-eksperimen.doc
mengatakan bahwa :
Macam-Macam Design Eksperimen
|
Pre-Eksperimental
|
True- Eksperimental
|
Factorial Experimental
|
Quasi Experimental
|
One-shot Case Studi
One Group Petest-Posttest
Intec-Group Comparison
|
Posttest Only Control Design
|
Prettest- Control Group Design
|
Time- series Design
|
Nonequivalet Ctroup Design
|
Beberapa bentuk desain eksperimen
-
Pre-
Experimental Designs (Nondesigns)
Pre- Experimental Designs (nondesigns) belum merupakan
eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Bentuk Pre- Experimental
Designs (nondesigns) ada beberapa macam yaitu:
a.
One-Shot Cose Study
Paradikma dalam penelitian eksperimen model ini dapa
di gambarkan sebagai berikut:
X O
|
(variabel
independen)
O= Observasi
(Variabel
dependen)
Adapun cara membacanya sebagai berikut terdapat suatu
kelompok diberi trikmen atau perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya.
b.
One- Group Pretest-Posttest Design
Bila dalam one-shot case study tidak di beri pretest, maka pada paradikma
ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karna dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi
perlakuan.
O1 X O2
|
O2 = nilai posttest( setelah diberi
diklat)
Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai = (O2- O1)
c.
Intact-Group Comparison
Terdapat 1 kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi 2 yaitu
setengah kelompok eksperimen dan setengah kelompok untuk kontrol
X O1
O2
|
O2= Hasil pengukuran setengah kelompok yang
tidak di beri perlakuan
Pengaruh perlakuan = O1 – O2
-
Tru-Experimental
design
Dikemukakan
2 bentuk yaitu:
a.
Pottest-Only Control Design
R X O2
R O4
|
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing di pilih secara
randum (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak.
Kelompok yang di beri perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang
di beri (treatment) adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang sesungguhnya
pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t-test misalnya.
Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, maka perlakuan yang di berikan berpengaruh secara signifikan.
b.
Pretest-posttest control group design
R O1 X
O2
R O3 O4
|
Terdapat dua kelompok yang di pilih secara randum, kemudian di beri pretest
untuk mengetahui keadaan awal adalah perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak
berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3)
-
Factorial
Design
Merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu
dengan memperlihatkan
kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan ( variabel
independen) terhadap hasil (variabel dependen). Paradigma design faktorial
dapat digambarkan seperti berikut:
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8
|
Semua kelompok di pilih secara randum, kemudian
masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatajkan baik , bila
setiap keompok nilai pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7
-
Quasi
Experimental Design
Merupakan pengembangan dari true experimental design,
yang sulit dilaksanakan. Mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
Dua
bentuk eksperimen ini yaitu:
a.
Time series design
Desain ini tidak dapat di pilih secara randum. Sebelum diberi perlakuan
kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui
keistabilan dan kejelasan kelompok sebelum di beri perlakuan. Bila hasil
pretest selama empat kali ternyata nilanya berbeda-beda, berarti kelompok
tersebut labil, dan konsisten.
O1 O2 O3 O4 X
O5 O6 O7 O8
|
Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan perlakuan yang baik
adalah O5 = O6 = O7 = O8. besarnya pengaruh perlakuan adalah= (O5 + O6 +
O7 O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).
Dibawah ini merupakan grafik berbagai kemungkinan hasil penelitian yang
menggunakan desain time series.
b.
Nonequivalent control group design
Desain ini hampir sama dengan pretest- posttest control group desain, hanya
pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompk kontrol tidak dipilih secara
random.
O1 X
O2
O3 O4
|
Factorial
design is one in which two or more
variabel s are manipulated simultaneously in order to study the independent
effect of each variabel on the dependent
variabel s as well as the effects due to interactions among the several
variabel s (Ary dkk., 1985).
Desain
faktorial merupakan suatu tindakan terhadap satu variabel atau lebih yang
dimanipulasi secara simultan agar dapat mempelajari pengaruh setiap variabel
terhadap variabel terikat atau pengaruh yang diakibatkan adanya interaksi
antara beberapa variabel. Jika diperhatikan pada desain 1 dan desain 2,
menunjukkan bahwa karena masih menggunakan konsep variabel tunggal, seorang
peneliti pada umumnya masih merasa mudah dan mengerti apa yang hendak dilakukan
dan tindakan apa yang perlu diantisipasi untuk mengambil data yang diperlukan
di lapangan. Konsep variabel tunggal ini banyak terjadi di penelitian
laboratorium, ilmu pengetahuan alam, dan disebagian penelitian tinngkah laku
(pendidikan, sosial dan ekonomi). Tetapi bila lebih lanjut kita melihat pada
desain penelitian eksperimen atau eksperimen semu, maka kesulitan akan
dirasakan, terutama dalam menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan dalam
proses selanjutnya.
B. Beberapa Contoh Rancangan Faktorial
1.
Pembuatan Nata De Tomato
Buah tomat merupakan buah yang tidak tahan lama (mudah
busuk) sehingga perlu alternatif lain dalam pemanfaatannya. Alternatif tersebut
adalah menjadi produk makanan melalui proses fermentasi menggunakan bakteri
Acetobacter Xylinum yang disebut nata. Pembuatan nata dengan bahan baku buah
tomat, maka hasil fermentasinya disebut nata de tomato. Hal ini dikarenakan
tomat memiliki karbohidrat sebagai substrat pembentuk nata. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui variabel yang berpengaruh dan menentukan kondisi
optimum pada proses pembuatan nata de tomato dari buah tomat secara fermentasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah factorial design dengan 3 variabel dan
2 level. Dalam penelitian ini digunakan variabel tetap yaitu volum media 650 ml
, suhu fermentasi 30 ºC dan konsentrasi starter ( 10% dari media fermentasi).
Sedangkan variabel berubahnya yaitu konsentrasi gula ( 5 % dan 8 % ), tingkat
keasaman (3 dan 5) dan waktu fermentasi ( 12 dan 14 hari ). Respon yang diamati
adalah besarnya yield dari setiap variabel. Dari hasil penelitian diperoleh
data variabel yang berpengaruh adalah konsentrasi gula, tingkat keasaman dan
waktu fermentasi. Kondisi optimal pada konsentrasi gula 5 %, pH 3 dan lama
fermentasi 14 hari dengan yield sebesar 60,18 %. Sedangkan uji kimia diperoleh
hasil berupa kadar karbohidrat 7,25 % ; kadar protein 0,11 % ; kadar sukrosa
1,96 % dan kadar air 97,20 %.
2.
Peningkatan
daya tahan tahu putih di Perusahaan Tahu Budi Purnomo dengan metode factorial
design
Dengan Author
Andriana, Lydia dan dari Sumber : http://repository.petra.ac.id/3763/
Tahu putih
merupakan makanan yang dibuat melalui proses pengendapan protein kedelai dengan
menggunakan bahan penggumpal khusus. Tahu putih hasil produksi Budi Purnomo
memiliki daya tahan relatif singkat karena perusahaan tidak memberikan campuran
bahan penggumpal maupun bahan pengawet. Menurut pihak perusahaan penggunaan
bahan yang tidak tepat terhadap pemberian campuran bahan penggumpal dan bahan pengawet
justru akan merubah rasa tahu menjadi lebih pahit atau kecut. Metode factorial
design digunakan untuk menemukan kombinasi faktor dan level yang optimal.
Faktor yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu campuran bahan
penggumpal, jenis bahan pengawet dan lama pendidihan bubur kedelai. Dari hasil
eksperimen yang telah dilakukan didapatkan komposisi yang dapat meningkatkan
daya tahan tahu putih lebih lama dari sebelumnya tanpa mengubah rasa tahu
tersebut yaitu campuran bahan penggumpal asam cuka dan jenis bahan pengawet
asam sorbat.
3. Peningkatan kualitas tape dengan
menggunakan metode factorial design
Dengan Author
Wishnu Adiluhung dan sumber : http://repository.petra.ac.id/7042/
Tape adalah
salah satu makanan khas dari singkong yang difermentasi dengan menggunakan
ragi. Skripsi ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh
Perusahaan Tape 31 yaitu banyaknya komplain dari konsumen yang menyebabkan
penurunan penjualan dalam beberapa bulan terakhir. Penelitian ini menggunakan
metode factorial design untuk menemukan kombinasi faktor dan level yang
optimal. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu rasio ragi
dan gula, lama perebusan, dan lama fermentasi. Dari hasil eksperimen yang telah
dilakukan didapatkan komposisi yang paling banyak disukai oleh konsumen yaitu
rasio ragi dan gula sebanyak 5:3 gram, lama perebusan selama 60 menit, dan lama
fermentasi 4 hari.
BAB III
KESIMPULAN
Eksperimen
merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam
penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat
diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk
memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk
menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara
mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi
eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2).
Pada
kesempatan ini akan dibahas lebih dalam mengenai factorial design atau sering disebut rancangan faktorial. Desain
faktorial merupakan suatu tindakan terhadap satu variabel atau lebih yang
dimanipulasi secara simultan agar dapat mempelajari pengaruh setiap variabel
terhadap variabel terikat atau pengaruh yang diakibatkan adanya interaksi
antara beberapa variabel. Jika diperhatikan pada desain 1 dan desain 2,
menunjukkan bahwa karena masih menggunakan konsep variabel tunggal, seorang
peneliti pada umumnya masih merasa mudah dan mengerti apa yang hendak dilakukan
dan tindakan apa yang perlu diantisipasi untuk mengambil data yang diperlukan
di lapangan. Konsep variabel tunggal ini banyak terjadi di penelitian
laboratorium, ilmu pengetahuan alam, dan disebagian penelitian tinngkah laku
(pendidikan, sosial dan ekonomi). Tetapi bila lebih lanjut kita melihat pada
desain penelitian eksperimen atau eksperimen semu, maka kesulitan akan
dirasakan, terutama dalam menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan dalam
proses selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional
Fuchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hello, bolehkah saya meminta softcopynya?
BalasHapus