Rabu, 12 September 2012

Artikel Entomologi


A.   Pendahuluan
Kutu adalah ektooparasit yang kecil, tidak bersayap, dari unggas dan mamalia. Serangga ini sering kali dibagi menjadi 2 ordo yang terpisah yaitu Mallophaga (kutu penggigit) dan Anoplura (kutu penghisap).
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai Ordo Mallophaga atau sering di sebut kutu penggigit.
B.   Tujuan
1.      Mengenal ordo Mallopagha dan Anoplura serta peranannya dalam kehidupan

C.   Pembahasan
1.      Pengertian Umum
Kutu adalah ektooparasit yang kecil, tidak bersayap, dari unggas dan mamalia. Serangga ini sering kali dibagi menjadi 2 ordo yang terpisah yaitu Mallophaga (kutu penggigit) dan Anoplura (kutu penghisap). Subordo Anoplura mengandung beberapa jenis sebagai parasit pada hewan-hewan peliharaan dan dua jenis yang menyerang manusia. Serangga ini adalah ektoparasit yang menggangu, dan beberapa vector penyakit penting. Banyak kutu penggigit (sub family Amblycera dan Ishnocera) adalah hama hewan-hewan peliharaan terutama unggas. Kutu dapat menyebabkan iritasi yang menyakitkan, dan hewan-hewan yang terinfestasi kesehatan dan berat badannya menurun. Kutu yang berbeda jenis menyerang unggas dan mamalia, namun tidak ditemukan kutu penggigit yang menyerang manusia.
Anoplura dan Mallophaga memiliki daur hidup sederhana. Keduanya termasuk serangga yang siklus hidupnya mengalami metamorphosis tidak  sempurna, dimana dari fase telur lalu melalui fase nimfa. Nimfa terjadi dari nimfa
1 yang berukran kecil dan putih, sampai nimfa 4 yang sudah berdifferensiasi
kelaminnya dan berwarna hitam. Sering terjadi penyamaan penyebutan pada istilah kutu. Segala serangga yang berukuran kecil biasa disebut kutu oleh masyarakat. Misalnya pinjal yang  biasanya terdapat pada kucing dan anjing, dan crustaceae mikro di perairan yang dapat menyebabka gatal-gatal biasa disebut juga kutu. Namun sesungguhnya kutu kebanyakan terdapat dalam class Insecta, dan berordo Anoplura dan Mallophaga, namun ada juga yang menyebutnya ordo Phitiraptera (Borror, 2005) yang diklasifikasikan sebagai berikut (misalnya Pediculus humanus capitis )
Kingdom      Animalia
Phylum         Artropoda
Class             Insekta,
Ordo             Anoplura,
Family          Pediculidae
Genus           Pediculus
Species         Pediculus humanus
2.      Morfologi
Kutu dewasa memiliki bentuk pipih dan memanjang, berwarna putih abu-abu, kepala ovoid bersudut, abdomen terdiri dari 9 ruas, Thorax dan abdomen bersatu. Pada kepala tampak sepasang mata sederhana disebelah lateral, sepasang antenna pendek yang terdiri atas 5 ruas dan proboscis, alat penusuk yang dapat memanjang. Tiap ruas thorax yang telah  bersatu mempunyai sepasang kaki kuat yang terdiri dari 5 ruas dan berakhir sebagai satu sapit menyerupai kait yang  berhadapan dengan tinjolan tibia untuk berpegangan erat pada rambut. Kutu rambut jantan berukuran 2mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf “V”. Sedangkan kutu rambut betina berukuran 3mm, alat kelamin berbentuk seperti huruf “V” terbalik. Pada ruas abdomen terakhir mempunyai lubang kelamin di tengah bagian dorsal dan 2 tonjolan genital di bagian lateral yang memegang rambut selama melekatkan telur. Jumlah telur yang diletakkan selama hidupnya diperkirakan 140 butir.  Nimfa berbentuk seperti kutu rambut dewasa, hanya bentuknya lebih kecil.Telur berwarna putih mempunyai oper culum 0,6-0,8 mm disebut “nits”. Bentuknya lonjong dan memiliki perekat, sehingga dapat melekat erat pada rambut. Telur akan menetas menjadi nimfa dalam waktu 5-10 hari (Anonim, 2011).

Deskripsi diatas adalah deskripsi gambar kutu rambut manusia ( Pediculus humanus capitis) yang merupakan ordo Anoplura. Pada kutu penggigit yang  berasal dari ordo Mallophaga memiliki perbedaan pada ukuran kepala, dimana lebih melebar minimal sama lebarnya dengan torax dan terjadi pembesaran pada mandibula.Namun fase hidup hampir sama dengan ordo Anoplura (Anonim 1, 2011).
        3. Peran Kutu Selain Sebagai Parasit
Kutu dapat berperan sebagai vector. Seperti telah diketahui vector  biasanya adalah Anthropoda yang dapat memindahkan/menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan. Ordo Kutu Dan Pinjal Jelas, kutu dapat menjadi perantara penyakit. Sehingga, Infovet sangat keheranan ketika menjumpai pada satu peternakan, kutu frengki begitu banyak pada kotoran ayam di lantai kandang ayam peternakan petelur. Begitulah, tentang penyakit parasit serangga ini, di samping lalat, kutu juga merupakan musuh utama peternak terutama peternak yang memelihara layer dengan kondisi manajemen kandang yang kurang bagus. Kutu merupakan ektoparasit yang sering ditemukan pada burung termasuk ayam. Kutu ayam digolongkan pada ordo Mallophaga yakni kutu yang mengunyah. Hal ini berdasar pada terdapatnya mandibula yang terletak di bagian ventral kepala, tubuh pipih di bagian dorso ventral dan adanya antena pendek dengan 3-5 segmen. Mallophaga berkepala lebar dengan mandibula yang mengeras dan berpigmen. Diantara spesies kutu yang harus diwaspadai kehadirannya di farm peternakan adalah kutu pada kepala (Cuclotogaster heterographa), kutu bulu halus (Goniocotes gallinae), kutu ayam coklat (Goniodes dissimilis), kutu sayap (Lipeurus caponis), kutu tubuh (Menachantus stramineus). Keberadaan kutu sebagai musuh utama ayam peliharaan peternak merupakan hal yang harus dihindari. Hal ini dikemukan M Hadie peternak broiler di Panam pinggiran Kota Pekanbaru.   Menurutnya, keberadaan lalat di kandang sangat mengganggu terutama pada broiler memasuki periode minggu kedua pemeliharaan. Sumber Infovet menyatakan, apabila bulu unggas rontok pada bagian perut atau sekitar dubur, penyebabnya pada umumnya adalah adanya parasit seperti kutu.
  Metode yang dapat dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan adalah dengan metode mekanik yakni dengan cara meningkatkan biosekuriti ternak dan biosekuriti luar dan dalam kandang.  Adapun teknik pemakaiannya dengan cara menyemprotkan ke bagian tubuh ayam yang terserang kutu tersebut dan ini dilakukan secara terus menerus sampai tidak ditemukan lagi kutu pada tubuh ayam dimaksud.



D.   Kesimpulan
Anoplura dan Mallophaga termasuk serangga yang siklus hidupnya mengalami metamorphosis tidak  sempurna, dimana dari fase telur lalu melalui fase nimfa.
Sering terjadi penyamaan penyebutan pada istilah kutu. Segala serangga yang berukuran kecil biasa disebut kutu oleh masyarakat. Misalnya pinjal yang  biasanya terdapat pada kucing dan anjing, dan crustaceae mikro di perairan yang dapat menyebabka gatal-gatal biasa disebut juga kutu. Namun sesungguhnya kutu kebanyakan terdapat dalam class Insecta, dan berordo Anoplura dan Mallophaga.
Kutu dapat berperan sebagai vector. Seperti telah diketahui vector  biasanya adalah Anthropoda yang dapat memindahkan/menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan. Ordo Kutu Dan Pinjal Jelas, kutu dapat menjadi perantara penyakit.

E.   Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

semoga bermanfaat.... kalo ada yang salah,, mungkiin ada kritik dan sebagaiinya.. komenn aja, sebagai masukan. terima kasih.