Kamis, 05 Januari 2012

Penyakit Maag




ARTIKEL PENYAKIT MAAG


Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.  Penyakit maag atau juga dikenal dengan nama gastritis adalah suatu  kondisi medis di mana terjadi pembengkakan, peradangan atau iritasi pada lapisan lambung. Penyakit ini pada umumnya menyerang secara tiba-tiba dan berlangsung singkat, namun ada kalanya juga merupakan bagian dari sebuah penyakit medis yang serius dan berlangsung cukup lama. Kebanyakan orang menganggap penyakit maag sebagai gangguan penyakit yang ringan dan tidak terlalu mengkhawatirkan. Pengobatan penyakit maag dapat dilakukan dengan meninggalkan gaya hidup yang buruk dan mulai hidup sehat, pengobatan medis modern dan juga pengobatan alternatif atau tradisional.
Penyakit maag pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori. Penyakit maag akut dan penyakit maag kronis. Penyakit maag itu sendiri, senyatanya bukanlah merupakan penyakit tunggal. Penyakit maag muncul akibat dari beberapa kondisi kesehatan yang buruk. Yang acap kali terjadi dan kerap ditemui adalah, peradangan pada lambung timbul akibat dari bakteri bernama Helicobacter pylori.
Bakteri yang juga dikenal sebagai bakteri yang dapat menyebabkan borok (ulcer) pada lambung. Penyakit maag yang disebabkan oleh bakteri ini dikategorikan sebagai penyakit maag kronis. Perlu untuk masyarakat awam ketahui, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori bisa sangat membahayakan. Pengobatan penyakit maag kronis sama sekali tidak bisa dianggap enteng karena dapat meningkatkan resiko terkena kanker lambung.
Penyakit maag kronis disebabkan adanya kontak terus menerus antara lapisan pelindung sistem pencernaan anda dengan asam lambung. Asam dapat mengiritasi lapisan sensitif menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada lambung anda. Jika Anda mengalami sakit gangguan pencernaan yang sering dan konstan akhir-akhir ini terutama jika disertai dengan gejala lain seperti perubahan abnormal pada buang air besar, kemungkinan besar anda terkena penyakit maag kronis; gangguan kesehatan yang sama sekali tidak bisa dianggap sepele.

Penyakit maag kronis adalah suatu gangguan pencernaan yang ditandai dengan rasa sakit kronis dan berulang di perut bagian atas.  Kadang-kadang, nyeri pencernaan dapat juga merupakan gejala sederhana makan berlebihan. Tetapi juga bisa berarti kondisi medis lainnya yang penting seperti serangan jantung. Jika rasa sakit kronis terus menerus terjadi dengan nyeri yang tidak dapat dijelaskan, mungkin saja yang terjadi adalah kanker lambung atau kanker usus besar. Untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit maag kronis dan juga berbagai penyakit yang berhubungan dengan lambung ini, sangatlah penting bagi kita untuk mempelajari berbagai gejala gangguan pencernaan.


Gejala-gejala penyakit maag kronis termasuk :
·         Lidah seperti terlapisi lendir tebal dan napas berbau busuk.
·         Sendawa hampir tanpa henti.
·         Perasaan kenyang saat tengah menyantap makanan. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan atau kesulitan untuk menyelesaikan makan.
·         Rasa nyeri yang mengganggu seperti ‘kepenuhan’ atau ‘begah’ setelah makan. Ini umumnya terasa seperti makanan ada dalam perut anda terlalu lama dan tidak tercerna.
·         Rasa sakit yang ringan sampai nyeri yang hebat. Anda merasakan nyeri antara ujung bawah tulang dada dan pusar yang disebut daerah epigastrium.
·         Rasa seperti terbakar atau rasa panas yang tidak nyaman. Anda merasakan sensasi panas di daerah epigastrium.

Apabila anda mengalami salah satu dari tanda-tanda dan gejala gangguan pencernaan yang berlangsung lama dan dalam frekuensi yang meningkat, segera temui dokter Anda untuk melakukan berbagai tes. Tanda-tanda penyakit maag kronis lainnya adalah mual dan kembung.

Penyakit maag adalah masalah umum di antara orang dewasa. Ini menjadi masalah serius ketika gangguan kesehatan ini berkembang menjadi penyakit maag kronis. Apa-apa sajakah yang dapat menyebabkan penyakit maag kronis? Penyebabnya antara lain adalah sebagai berikut:

·         Gastroesophageal reflux disease (GERD)
·         Minuman beralkohol
·         Infeksi lambung kronis akibat Helicobacter pylori bakteri
·         Kegemukan
·         Beberapa obat seperti aspirin
·         Kanker
·         Ulkus peptikum kronis
·         Makanan pedas
·         Makan dengan terlalu terburu-buru sehingga menyebabkan anda tidan mengunyah makanan anda dengan benar
Selain penyakit maag kronis, penyakit maag yang paling banyak didapati di masyarakat adalah penyakit maag akut. Penyebab penyakit maag akut rata-rata disebabkan oleh stress, pemakaian zat-zat kimia tertentu, konsumsi minuman keras, serta kebiasaan menyantap makanan yang terlalu pedas atau kelewat asam. Ketika seseorang mengalami stress, akan timbul perangsangan saraf simpatis NV atau Nervus vagus, yang serta merta akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung. Tingginya produksi asam klorida  di dalam lambung akan mengakibatkan rasa mual, muntah-muntah dan juga anoreksia. Namun, berita baiknya, penyakit maag akut dapat diobati dengan mudah asalkan benar-benar bersedia merubah gaya hidup anda menjadi lebih baik dan lebih sehat.
Dibawah ini saya akan membuat ringkasan dari tulisan di atas. Anda bisa mengetahui dan mempelajari apa-apa saja gejala, penyebab dan cara-cara mudah untuk hidup lebih sehat dan bebas penyakit maag.

Beberapa gejala yang lazim didapati pada penderita penyakit maag adalah sebagai berikut:
·         Nyeri atau rasa seperti terbakar pada perut
·         Perut terasa kembung dan terus menerus bersendawa
·         Mual dan muntah-muntah
·         Kehilangan selera makan
·         Cegukan
·         Diare

Adapun penyebab dari timbulnya penyakitmaag antara lain adalah:
·      Efek dari pemakaian obat-obatan tertentu secara terus-menerus (aspirin, ibuprofen, naproxen)
·      Pemakaian zat-zat kimia seperti kokain
·      Radiasi atau kemoterapi
·      Meningkatnya cairan asam lambung
·      Konsumsi alkohol
·         Terlalu banyak makan atau terlalu banyak mengkonsumsi makanan panas dan pedas
·         Merokok (penggunaan tembakau)
·         Kopi dan minuman lain yang mengandung kafein
·         Kecemasan dan tingkat stress yang tinggi

Cara-cara mudah untuk mengobati penyakit maag dapat kita lakukan dengan:
·         Mengikuti diet khusus untuk penderita penyakit maag
·         Meminum obat yang dianjurkan secara teratur sampai benar-benar sembuh dan terbebas dari penyakit maag
·         Makanlah makanan yang sehat dan tidak terlalu berat dengan bumbu atau rempah. Contohnya roti panggang, sampai anda benar- benar sembuh
·         Kurangi porsi makanan yang anda santap. Makanlah dalam posi kecil setiap kalinya.
·         Hindari makanan yang terlalu pedas untuk sementara waktu, atau buah-buahan dengan kadar asam tinggi seperti anggur.
·         Jauhi minuman yang mengandung alkohol dan kafein, begitu pula soda dan kola.
·         Jangan makan secara berlebih-lebihan atau melewatkan waktu makan. Makanlah dengan teratur di waktu-waktu yang tepat.
·         Istirahat yang cukup.
·         Hindari stress. Nikmati dan syukuri hidup anda.
Secara keseluruhan, penyakit maag dapat disimpulkan sebagai penyakit umum yang tergolong ringan namun bisa sangat mengganggu para penderitanya. Tetapi kita tidak perlu terlalu khawatir  .  Penyakit maag dapat dengan mudah disembuhkan dengan pengobatan yang juga relatif sederhana.  Akan tetapi, tetap saja yang paling baik adalah mencegah. Makan dan minum-minuman yang sehat dan menjauhi makanan sampah, tidur yang cukup dan berkualitas, serta berolahraga dengan teratur akan menjauhkan dan melindungi anda dari penyakit maag  .
Ada beberapa tahap dalam penyakit maag, yaitu:
·               Maag ringan
Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian dinding.
·                  Maag sedang
Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan mual yang menyakitkan.
·         Maag kronis
Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di bandingkan maag biasa.
·         Kanker lambung
Kanker lambung terjadi akibat mikroorganisme yang merugikan, yaitu Helycobacter pylori.


PENYEBAB

Penyebabnya bisa karena penderita makannya tidak teratur, terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan tertentu,atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.
Sebetulnya banyak orang yang sudah terkena penyakit ini akan tetapi mereka tidak menyadarinya. Walaupun penyakit tersebut masih dalam tahap ringan. Namun dapat juga menyebabkan sampai ke tahap berikutnya. Untuk menghindari penyakit tersebut menyerang kita, kita harus mengubah pola hidup kita ke pola hidup yang sehat. Selain itu untuk menghindari penyakit ini ada beberapa jenis minuman dan makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi, yaitu tidak boleh minum kopi (karena dapat meningkatkan asam lambung), makan makanan yang sangat asam atau pedas (makanan yang merangsang perut).

Senin, 02 Januari 2012

Karya Tulis Ilmiah Semut


KARYA TULIS ILMIAH
SEMUT
 

  

Disusun oleh :
AINI RIZKIANA
1005015068

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
 SAMARINDA
 2011



KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan kesempatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis kami sebagai tugas PBM biologi 1 semester 3 ini.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak orang tua kami, karena atas dukungan mereka yang memicu semangat kami semakin besar dalam mencari ilmu.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada dosen PBM biologi kami, karena sesungguhnya dengan pemberian tugas semacam ini memacu kami dalam mendalami suatu disiplin ilmu, sebagai contoh tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan pembentukan makalah ini kami terlupa dalam kesalahan yang tidak kami sengaja. Oleh karena itu kami mohon maaf sebesar-besarnya.











BAB I
PENDAHULUAN




1.1 LATAR BELAKANG
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Karena semut merupakan hewan yang unik dan perlu diketahui kehidupannya serta aktifitas yang sering dilakukannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.  Apa saja yang perlu diketahui tentang semut ?
2.  Bagaimana anatomi dari semut ?
3   semut menurut alqur’an ?
1.3 HIPOTESIS
Semut sering di sebut sebagai semut terkuat kedua didunia, ia mampu mengangkat yang lima puluh kali lebih berat dari semut laki-laki.
1.4 TUJUAN HASIL PENELITIAN
1.      Mengetahui sejawal awal diteliti tenteng semut.
2.      Mengetahui anatomi semut..
1.5 MANFAAT HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini akan mendapatkan data yang kemudian akan dilaporkan secara tertulis sebagai karya ilmiah yang merupakan syarat untuk memenuhi tugas Perkembangan Hewan.




BAB II
KAJIAN PUSTAKA






2.1. Semut
            Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia,Greenland dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut.[1][2] Di saat jumlah mereka bertambah, mereka dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan besar.
Rayap, terkadang disebut semut putih, tidak memiliki hubungan yang erat dengan semut, walaupun mereka memiliki struktur sosial yang sama. Semut beludru, walaupun menyerupai semut besar, tapi mereka merupakan tawon betina yang tidak bersayap.
Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif sangat kecil, semut adalah hewan terkuat kedua didunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Posisi pertama adalah Kumbang Badak dengan kemampuan menopang beban dengan berat 850 kali dari berat badannya sendiri.
Keluarga Formicidae adalah bagian dari ordo Hymenoptera, yang mencakup capung, lebah dan tawon. Semut adalah keturunan dari generasi tawon Vespoidea. Analisa Filogenetik mengindikasikan bahwa semut telah berevolusi dari capung vespoid pada periode Kapur sekitar 120 juta sampai 170 juta tahun yang lalu. Setelah kemunculan tumbuhan Angiosperma sekitar 100 juta tahun yang lalu, mereka menganekaragamkan pengaruh ekolofi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Beberapa dari periode Kapur adalah bentuk pertengahan dari semut dan tawon, dan ini menambahkan bukti bagi nenek moyang tawon. Seperti hewan berordo Hymenoptera lainnya, sistem genetika semut ditemukan di haplodiploidy.
Pada tahun 1966, E. O. Wilson, dkk. menemukan fosil semut dalam getah pohon (Sphecomyrma freyi) dari periode Kapur. Fosil ini terjebak di sebuah getah pohon di New Jersey dan telah berumur lebih dari 80 juta tahun. Fosil ini memberikan bukti terjelas tentang hubungan semut modern dan tawon non-sosial. Semut periode Kapur berbagi karakteristik semut modern dan tawon.
Selama periode Kapur, hanya sebagian kecil spesies yang berhasil menguasai daerah benua besar Laurasia (bagian utara). Mereka pun sangat langka dengan perbandingan jumlah sekitar 1% dari jenis serangga lainnya. Semut menjadi dominan setelah radiasi adaptif pada awal Periode Tertiari. Jumlah spesies yang tersisa pada periode Kapur dan periode Ecocene, hanya 1 dari 10 genera yang punah sampai saat ini. 56% dari genera semut yang terdapat di fosil getah kayu di daerah Baltik (sejak Oligocene awal), dan sekitar 96% dari genera semut yang terdapat di fosil getah kayu di Dominika (sejak awal Miocene) masih bertahan hingga sekarang.
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.

a.      Anatomi semut

Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga terdapat sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke semut lain atau larvanya.
Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan. Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap.
Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies semut juga memiliki sengat yang terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi sarangnya. Spesies semut seperti Formica yessensis memiliki kelenjar penghasil asam semut yang bisa disemprotkan ke arah musuh untuk pertahanan.
Kehidupan seekor semut dimulai dari sebuah telur. Jika telur telah dibuahi, semut yang ditetaskan betina (diploid); jika tidak jantan (haploid). Semut are holometabolism, yaitu tumbuh melalui metamorfosa yang lengkap, melewati tahap larva dan pupa (dengan pupa yang exarate) sebelum mereka menjadi dewasa. Tahap larva adalah tahap yang sangat rentan — lebih jelasnya larva semut tidak memiliki kaki sama sekali – dan tidak dapat menjaga diri sendiri.
Perbedaan antara ratu dan pekerja (dimana sama-sama betina), dan antara kasta pekerja jika ada, ditentukan pada saat pemberian makan saat masih menjadi larva. Makanan diberikan kepada larva dengan proses yang disebut trophallaxis dimana seekor semut regurgitates makanan yang sebelumnya disimpan dalam crop for communal storage. Ini juga cara yang digunakan semut dewasa memdistribusikan makanan pada semut dewasa lainnya. Larva and pupa harus disimpan pada suhu yang cukup konstan untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik, sehingga sering dipindahkan ke berbagai brood chambers dalam koloni.
Seekor semut pekerja yang baru memasuki masa dewasa menghabiskan beberapa hari pertama mereka untuk merawat ratu dan semut muda. Setelah itu meningkat menjadi menggali dan pekerjaan sarang lainnya, dan kemudian mencari makan dan mempertahankan sarang. Perubahan tugas ini bisa terjadi dengan mendadak dan disebut dengan kasta sementara. Suatu teory mengapa seperti itu karena mencari makan memiliki risiko kematian yang tinggi, sehingga semut hanya berpartisipasi jika mereka sudah cukup tua dan bagaimanapun juga lebih dekat pada kematian.
Pada beberapa spesies semut terdapat kasta fisik — pekerja bisa memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, disebut pekerja minor, median, dan major, . Biasanya semut yang lebih besar memiliki kepala yang tidak proporsional besarnya, dan correspondingly rahang yang lebih kuat. Semut seperti ini seringkali disebut semut "tentara" karena rahang mereka yang kuat membuat mereka lebih efektif ketika digunakan untuk bertarung dengan makhluk lainnya, namun mereka masih tetap seekor semut perkerja dan tugas mereka tidak banyak berbeda dengan pekerja minor atau median. Pada beberapa spesies semut tidak memiliki pekerja median, membuat pemisahan tegas dan perbedaan fisik yang jelas antara pekerja minor dan major.

b.      Suara-suara semut

Profesor Robert Hickling sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti serangga dan merekam getaran-getaran bunyi yang mereka lepaskan. Namun, bahan-bahan yang diperoleh tidak bisa dinyatakan hingga ia mampu merekam bunyi-bunyi yang berasal dari semut. Ia bermaksud meneliti semut di sarangnya. Mereka tidak menemukan metoda yang lebih baik daripada mengikuti bunyi-bunyi semut.
Bagaimanapun, hal yang mengejutkan ilmuwan itu adalah bahwa frekwensi bunyi-bunyi yang dilepaskan semut-semut itu bervariasi dari satu semut dengan semut lain, dan dari jenis semut yang satu dengan jenis semut yang lain. Ada dua belas ribu spesis dalam dunia semut di muka bumi, melebihi ras manusia. Di hadapan jumlah yang luar biasa ini para peneliti bingung mengenai bagaimana mereka mencocokkan semua bunyi tersebut.
Beraneka bunyi semut bisa direkam dengan sukses, dan bagian-bagian dari riset ini diterbitkan di majalan Journal of Sound and Vibration tahun 2006, dan itu adalah pertama kali manusia dapat mendengar suara semut yang sebenarnya!
Peneliti ini menerbitkan banyak riset dan yang paling penting adalah tentang komunikasi antar semut dengan judul ‘Analisis Komunikasi Akustik Oleh Semut’ di Journal of Acoustical Society of Amarican Magazine.
Peneliti-peneliti ini menunjukkan bahwa semut-semut melebihi kita dalam komunikasi akustik. Para ilmuwan mengharapkan bahwa semut menggunakan antena-antena untuk mengirim dan menerima getaran suara. Semut memperkuat isyarat-isyarat suara yang diterima seperti yang alat-alat penerima yang canggih.
Lebih dari itu, semut-semut itu bisa menghilangkan bunyi-bunyi yang melebihi batas, sehingga hal tersebut menjadi filtrasi atau klarifikasi terhadap bunyi untuk mencirikannya dari yang lain. Ini merupakan sistem komunikasi yang sangat maju, yang selama ini tidak dikenal para ilmuwan, dan mereka baru menemukannya beberapa tahun yang lalu. Namun al-Qur’an al-Karim telah menyinggung hal tersebut dan mengatakan kepada kita bahwa semut-semut itu berbicara.
Allah berfirman, ‘Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, ‘Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.’ (an-Naml: 18)
Di dalam ayat ini, ada suatu bukti yang jelas bahwa semut-semut mempunyai suatu bahasa untuk memahami satu sama lain, dan Allah mengaruniai Sulaiman kemampuan untuk mendengar dan memahami suara-suara mereka. Para ilmuwan berusaha untuk menangkap isyarat-isyarat akustik yang diucapkan semut-semut. Namun, mereka membedakan empat macam bunyi setelah melakukan pengamatan selama bertahun-tahun.
 Semut menggunakan sinyal akustik tertentu yang dilepaskanya saat marah. Seekor semut memberi peringatan, lalu ia mengeluarkan panggilan yang bisa diterima, dipahami, dan direspon kawannya dengan segera. Untuk mendengarkan suara semut yang sedang memberi peringatan kepada kawannya.
Para ilmuwan menyatakan bahwa semut-semut itu seperti kita, mereka melaksanakan tugas-tugas mereka secara efisien. Sambil kerja, semut-semut berbicara satu sama lain dan berkata seperti manusia. Kita menemukan bahwa semut-semut mengorganisir proses pengumpulan makanan dan tugas-tugas lain melalui bunyi-bunyi tertentu dan berbagai perintah yang dilepaskannya, sementara semut-semut lain mendengar dan merespon
c.       Semut menurut beberapa agama
1.      Islam
Umat muslim diperintahkan untuk tidak membunuh semut, berdasarkan hadits riwayat Abu Hurairah Muhammad bersabda bahwa, "Ada seekor seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan umatnya untuk mendatangi sarang semut kemudian membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya, "Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih."
2.      Kristen
Dalam kitab suci Kristen (Alkitab) khususnya dalam bagian Perjanjian Lama yaitu Kitab Amsal 6:6-11, umat Kristen diajarkan untuk mencontohi teladan serangga kecil ini. Baik dalam etos kerjanya maupun dalam ketaatan kepada pemimpin, ketekunannya dalam menghadapi rintangan, kepekaan terhadap sekitarnya serta kebersamaan hidup dalam koloninya.Ini adalah hal yang baik bukan saja bagi pengentasan kemiskinan, tetapi juga dalam relasi dan budaya gotong royong yang mulai lenyap ditelan sikap individualis yang pesat merambah. Kutipan Amsal 6:6-11,"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makananannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring"- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang tak bersenjata.
.
BAB III
METODE PENELITIAN




Penelitian kami lakukan di kelurahan mugirejo gang sukses Rt 38 pada tanggal 1 Januari 2012. Dengan rincian sebagai berikut.
3.1 Alat dan Bahan
- Alat tulis
- semut

3.2 Prosedur Kerja
1. Diamati semut dengan jalur jalannya yang sudah ada.
2. Pembuktian untuk melihat secara langsung berdasarkan materi dasar yang sudah ada..

3.3 Teknik Mengumpulkan Data
Dalam karya ilmiah ini kami menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data. Hal yang pertama kami lakukan adalah mencari referensi di internet dan mencari sumber lainnya tentang semut. Setelah kami melakukan penelitian kami menganalisis hasil penelitan kami dan menyempurnakan kebenaran dari referensi yang sudah ada.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN





4.1. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Keluarga Formicidae adalah bagian dari ordo Hymenoptera, yang mencakup capung, lebah dan tawon. Semut adalah keturunan dari generasi tawon Vespoidea. Analisa Filogenetik mengindikasikan bahwa semut telah berevolusi dari capung vespoid pada periode Kapur sekitar 120 juta sampai 170 juta tahun yang lalu. Setelah kemunculan tumbuhan Angiosperma sekitar 100 juta tahun yang lalu, mereka menganekaragamkan pengaruh ekolofi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Beberapa dari periode Kapur adalah bentuk pertengahan dari semut dan tawon, dan ini menambahkan bukti bagi nenek moyang tawon. Seperti hewan berordo Hymenoptera lainnya, sistem genetika semut ditemukan di haplodiploidy.
Pada tahun 1966, E. O. Wilson, dkk. menemukan fosil semut dalam getah pohon (Sphecomyrma freyi) dari periode Kapur. Fosil ini terjebak di sebuah getah pohon di New Jersey dan telah berumur lebih dari 80 juta tahun. Fosil ini memberikan bukti terjelas tentang hubungan semut modern dan tawon non-sosial. Semut periode Kapur berbagi karakteristik semut modern dan tawon.
Selama periode Kapur, hanya sebagian kecil spesies yang berhasil menguasai daerah benua besar Laurasia (bagian utara). Mereka pun sangat langka dengan perbandingan jumlah sekitar 1% dari jenis serangga lainnya. Semut menjadi dominan setelah radiasi adaptif pada awal Periode Tertiari. Jumlah spesies yang tersisa pada periode Kapur dan periode Ecocene, hanya 1 dari 10 genera yang punah sampai saat ini. 56% dari genera semut yang terdapat di fosil getah kayu di daerah Baltik (sejak Oligocene awal), dan sekitar 96% dari genera semut yang terdapat di fosil getah kayu di Dominika (sejak awal Miocene) masih bertahan hingga sekarang.
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.
ANATOMI SEMUT
Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi. [8] Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut bulldog Australia, memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga terdapat sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke semut lain atau larvanya.
Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan. Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak memiliki sayap.
Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies semut juga memiliki sengat yang terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi sarangnya. Spesies semut seperti Formica yessensis memiliki kelenjar penghasil asam semut yang bisa disemprotkan ke arah musuh untuk pertahanan.
Kehidupan seekor semut dimulai dari sebuah telur. Jika telur telah dibuahi, semut yang ditetaskan betina (diploid); jika tidak jantan (haploid). Semut are holometabolism, yaitu tumbuh melalui metamorfosa yang lengkap, melewati tahap larva dan pupa (dengan pupa yang exarate) sebelum mereka menjadi dewasa. Tahap larva adalah tahap yang sangat rentan — lebih jelasnya larva semut tidak memiliki kaki sama sekali – dan tidak dapat menjaga diri sendiri.
Perbedaan antara ratu dan pekerja (dimana sama-sama betina), dan antara kasta pekerja jika ada, ditentukan pada saat pemberian makan saat masih menjadi larva. Makanan diberikan kepada larva dengan proses yang disebut trophallaxis dimana seekor semut regurgitates makanan yang sebelumnya disimpan dalam crop for communal storage. Ini juga cara yang digunakan semut dewasa memdistribusikan makanan pada semut dewasa lainnya. Larva and pupa harus disimpan pada suhu yang cukup konstan untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik, sehingga sering dipindahkan ke berbagai brood chambers dalam koloni.
Seekor semut pekerja yang baru memasuki masa dewasa menghabiskan beberapa hari pertama mereka untuk merawat ratu dan semut muda. Setelah itu meningkat menjadi menggali dan pekerjaan sarang lainnya, dan kemudian mencari makan dan mempertahankan sarang. Perubahan tugas ini bisa terjadi dengan mendadak dan disebut dengan kasta sementara. Suatu teory mengapa seperti itu karena mencari makan memiliki risiko kematian yang tinggi, sehingga semut hanya berpartisipasi jika mereka sudah cukup tua dan bagaimanapun juga lebih dekat pada kematian.
Pada beberapa spesies semut terdapat kasta fisik — pekerja bisa memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, disebut pekerja minor, median, dan major, . Biasanya semut yang lebih besar memiliki kepala yang tidak proporsional besarnya, dan correspondingly rahang yang lebih kuat. Semut seperti ini seringkali disebut semut "tentara" karena rahang mereka yang kuat membuat mereka lebih efektif ketika digunakan untuk bertarung dengan makhluk lainnya, namun mereka masih tetap seekor semut perkerja dan tugas mereka tidak banyak berbeda dengan pekerja minor atau median. Pada beberapa spesies semut tidak memiliki pekerja median, membuat pemisahan tegas dan perbedaan fisik yang jelas antara pekerja minor dan major.
Profesor Robert Hickling sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti serangga dan merekam getaran-getaran bunyi yang mereka lepaskan. Namun, bahan-bahan yang diperoleh tidak bisa dinyatakan hingga ia mampu merekam bunyi-bunyi yang berasal dari semut. Ia bermaksud meneliti semut di sarangnya. Mereka tidak menemukan metoda yang lebih baik daripada mengikuti bunyi-bunyi semut.
Bagaimanapun, hal yang mengejutkan ilmuwan itu adalah bahwa frekwensi bunyi-bunyi yang dilepaskan semut-semut itu bervariasi dari satu semut dengan semut lain, dan dari jenis semut yang satu dengan jenis semut yang lain. Ada dua belas ribu spesis dalam dunia semut di muka bumi, melebihi ras manusia. Di hadapan jumlah yang luar biasa ini para peneliti bingung mengenai bagaimana mereka mencocokkan semua bunyi tersebut.
Beraneka bunyi semut bisa direkam dengan sukses, dan bagian-bagian dari riset ini diterbitkan di majalan Journal of Sound and Vibration tahun 2006, dan itu adalah pertama kali manusia dapat mendengar suara semut yang sebenarnya
            Saya suka memperhatikan aktivitas semut, mereka mengambil peranan penting dalam lingkungan hidup, seperti membersihkan serangga dan hewan yang mati, serta menyuburkan tanah.

Namun, mereka tak lagi menyenangkan di kala mereka mulai memenuhi rumah kita. Biasanya kita akan segera mengambil insektisida ketika semut menjadi masalah, tetapi ada cara lain yang lebih ramah lingkungan untuk menghalangi semut berdatangan.
Mencegah Semut

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda coba sebelum anda memilih untuk menggunakan insektisida:

1. Tuangkan air jeruk limau di sekitar area yang kerap dilewati semut.

2. Taburkan kayu manis atau letakkan sebuah kantong dari katun tipis yang telah diisi kayu manis di tempat yang kerap dilewati semut. Kayu manis adalah pilihan yang sangat populer dengan banyaknya pengalaman dari pembaca yang menyatakannya sangat efektif.

3. Baking soda dapat mencegah semut. Taburkan membentuk sebuah garis penuh di tempat yang menjadi aktivitas para semut, mereka tidak akan melintasi garis tersebut.

4. Bubuk kopi yang ditaburkan melingkar pada tanaman dapat mencegah datangnya semut.

5. Oleskan campuran kulit jeruk dan air pada suatu tempat untuk membuat semut tidak berani melewati tempat tersebut.

6. Semut membenci cuka, jadi semprotkan cuka di sekitar pintu atau daerah lainnya untuk mengusir mereka. Menempatkan sebuah kontainer kecil berisi campuran cuka dan madu di tempat yang kerap menjadi aktivitas para semut juga memiliki efek yang sama.

7. Seorang pembaca melaporkan bahwa bedak bayi dapat menghentikan semut hingga mati di tempatnya.

8. Tuangkan air mendidih di atas jalur yang dilewati semut. Hal ini akan menghancurkan aroma jejaknya.

9. Taburkan bubuk cengkeh di sekitar wadah tempat makan hewan peliharaan.

10. Singkirkan batu dan kayu di sekeliling kebun.

11. Tanam mint di sekitar tumbuhan sayur-sayuran, taman bunga, dan di sekitar rumah.

12. Cukup banyak pembaca menemukan penaburan kayu manis di sepanjang jejak semut sangat efektif.

13. Minyak pohon jeruk adalah cairan pencegah yang baik. Rendam seutas tali / benang dan letakkan tali / benang tersebut di sekeliling jejak para semut.

14. Gunakan sebatang kapur untuk menggambar garis di atas jejak semut, semut tidak akan berani melintasinya. Kelebihan dari penggunaan kapur adalah bahwa hal ini juga bisa diterapkan dalam permukaan vertikal.
















BAB V
PENUTUP





5.1       KESIMPULAN
Dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa :
1.      Semut mampu mngangkat benda yang beratnya lima puluh kali lebih berat dari berat tubuhnya..
2.      Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut).
3 Ada dua belas ribu spesis dalam dunia semut di muka bumi, melebihi ras manusia.


5.2. SARAN
Berdasarkan dari hasil percobaan, apabila ingin mengamati tentang kehidupan semut. Maka lebih diperhatikan pada aktifitas yang dilakukan setiap harinya.






DAFTAR PUSTAKA