MAKALAH
FISIOLOGI TUMBUHAN
“Metabolisme,
Anabolisme, Katabolisme dan Glikolisis”
Disusun
Oleh :
Aini
Rizkiana 1005015068
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2012
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Metabolisme,
Anabolisme, Katabolisme, dan Glikolisis” ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam
mata kuliah Fisiologi Tumbuhan pada
semester
5 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Mulawarman.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini,
tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang
tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut membantu dalam doa,
dan memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen matakuliah Fisiologi Tumbuhan yang telah memberikan tugas,
petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan tugas ini.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu kami
memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Samarinda,
4
November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................... 2
D. Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Anabolisme……………………………………………………………... 4
B. Katabolisme…………………………………………………………….. 14
C. Glikolisis…………………………………………………………..……. 16
BAB III KESIMPULAN……………………………………………………… 20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam
makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti
bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya
kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini, makhluk hidup mendapat,
mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan
hidupnya.
Metabolisme
meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme)
senyawa atau komponen dalam sel hidup.. Semua reaksi metabolisme
dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya
dalam penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat
yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran
senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana
yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran
suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirad, bila
dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
Anabolisme adalah suatu peristiwa
perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme
adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi,
misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan metabolism dan
jelaskan prosesnya?
2.
Apa yang dimaksud dengan anabolisme dan
katabolisme beserta prosesnya?
3.
Apa yang dimaksud dengan glikolisis dan
jelaskan prosesnya?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui tentang metabolism dan prosesnya.
2.
Untuk mengetahui anabolisme dan katabolisme beserta prosesnya.
3.
Untuk mengetahui glikolisis dan prosesnya.
D.
Manfaat
Agar kita dapat mengetaui dan memahami lebih dalam
mengenai metabolism, khususnya anabolisme, katabolisme dan glikolisis.
BAB II
PEMBAHASAN
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam
makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti
bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya
kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini, makhluk hidup mendapat,
mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan
hidupnya.
Metabolisme juga berperan mengubah zat
yang beracunmenjadi senyawa yang tak beracun dan dapat dikeluarkan dari tubuh.
Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil akhir anabolisme merupakan
senyawa pemula untuk proses katabolisme. Hal itu disebabkan sebagian besar
proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme masuk dan keluarnya zat
kimia melalui membran sel mempunyai arti penting dalam mempertahankan
keseimbangan energi dan materi dalam tubuh. Proses sintesis dan penguraian
berlangsung dalam berbagai jalur metabolisme. Adapun hasil reaksi tiap tahap
metabolisme merupakan senyawa pemula dari tahap reaksi berikutnya.
A. ANABOLISME
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Anabolisme meliputi
tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino,
monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut
menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan
prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida,
lemak, dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal
dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal
dengan kemosintesis.
Hasil-hasil anabolisme
berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut misalnya glikogen dan
protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk pengkopian
informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh
makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis
bahan-bahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.
Fotosintesis adalah
suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang
dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat
hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam
fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan
energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah
melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Daun tempat
berlangsungnya fotosintesis. Proses
fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel
yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik
ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz,
dapat diketahui bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis pada
tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh
setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor
lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai
spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap
berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang
terkandung pada jaringan daun. Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas
jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat
kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah
satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap energi
matahari. Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau,
termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen
klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk
seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua
lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat
ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga
terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana (kumpulan granum).
Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya
reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran
tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen
seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara
keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom,
vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun
perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan,
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan
produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri
sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang
dikenal sebagai fotosistem.
truktur kloroplas:
1. Membran luar
2.
Ruang antar membran
3. Membran dalam (1+2+3: bagian
amplop)
4. Stroma
5. Lumen
tilakoid (inside of thylakoid)
6. Membran
tilakoid
7.
granum
(kumpulan tilakoid)
8.
tilakoid
(lamella)
9.
Pati
10.
Ribosom
11.
DNA
plastid
12.
Plastoglobula
Fotosintesis
Tumbuhan
Tumbuhan bersifat
autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa
anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula
dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses
ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan
glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6
(glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan
untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan
sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang
terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi
seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa)
dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon
dioksida, air, dan energi kimia. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen
yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap
cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.
Meskipun
seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun
sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel
yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter
perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan,
menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan
daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk
mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan.
Proses
Fotosintesis
Proses fotosintesis
sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama,
seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama
tempa berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel
yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel
inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil
fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan
terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi
Terang
Reaksi terang terjadi
pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma.
Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2). Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP
dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya matahari.
Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Reaksi terang
melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II.
Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini
optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II
(PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang
gelombang 680 nm.
Mekanisme reaksi terang
diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya matahari sehingga
elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak
stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul
H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn)
yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen
tilakoid. Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan
mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul
kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan
mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f
kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah: 2H2O + 4 foton + 2PQ
+ 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah: 2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen).
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah: 2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen).
Reaksi
Terang dari fotosintesis dalam membran Tilakoid
Elektron dari sitokrom
b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi
cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang
menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih
dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi
plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang
disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah: Cahaya + 4PC(Cu+) +
4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+) Selanjutnya elektron dari feredoksin
digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan
membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim
feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah: 4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd
(Fe3+) + 2NADPH Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk
ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan
pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP
sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi)
menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai
berikut: Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2. Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi
seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan
NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi
terang.
Pada proses reaksi
gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah
senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula. Dari semua radiasi
matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan
tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada
kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah
(610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet
(< 400 nm).[20] Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap
fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja
dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya
yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya
pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen.
Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah.
Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau.
Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak
secara langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya
menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya
akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini merupakan awal
dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
Reaksi
Gelap (Siklus
Calvin)
dan fiksasi karbon
Reaksi
gelap terjadi pada stroma kloroplas
yang dapat (bukan harus) berlangsung dalam gelap, karena enzim-enzim untuk
fiksasi CO2 pada stroma kloroplas tidak memerlukan cahaya
tetapi membutuhkan ATP dan NADPH yang menghasilkan dari reaksi terang. Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi
melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada
siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi
senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh
karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini
dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini
dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur
Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah
penambatan CO2 adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang
berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.
Mekanisme siklus
Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase
(RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim alosetrik yang
distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan
kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika
kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid
menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase,
terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh
Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya.
Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I
selama pemberian cahaya.
Fiksasi
CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas.
Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi.
Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul
3-fosfogliserat (3-PGA). Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam
3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-fosforgliseradehida
(3-Pgaldehida). Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil
dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam
1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari
ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA
terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi
fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang
menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk
mengubah ADP menjadi ATP.
Pada
fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi
dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui stomata.
Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang
ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian
daur dimulai lagi.
Tiga putaran daur akan
menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian
digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa keluar.
Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi
menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol
untuk membentuk sukrosa.
B. Katabolisme
Katabolisme adalah
reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim. Penguraian senyawa ini menghasilkan atau melepaskan energi
berupa ATP yang biasa digunak4an
organisme untuk beraktivitas. Katabolisme mempunyai dua fungsi, yaitu
menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain, dan menyediakan energi kimia
yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang umum terjadi adalah
reaksi oksidasi. Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpan dalam
bentuk fosfat, terutama dalam bentuk ATP(Adenosin trifosfat) dan berenergi
elektron tinggi NADH2 (Nikotilamid adenin dinukleotida H2) serta FADH2 (Flavin
adenin dinukleotida H2). Berikut
adalah tabel macam-macam reaksi katabolisme :
Respirasi
sel
Respirasi sel, jalur
metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATP dan NADPH) dari
molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein). Jalur-jalur
metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan makanan.
Respirasi
dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup
melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam
menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari,
respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi
mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan.
Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu
hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan
penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu melibatkan
oksigen.
Pada dasarnya,
respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan energi
kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak,
dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena
proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas
ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya,
berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan
energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.
Kebanyakan
respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai
oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun
demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi
anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol
oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan
belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator. Respirasi
dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme eukariotik terjadi
di dalam mitokondria.
C. Glikolisis
Glikogenolisis,
pengubahan glikogen menjadi glukosa. Glikogenolisis adalah lintasan metabolisme
yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk menjaga keseimbangan
kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia.
Pada glikogenolisis, glikogen digradasi berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen
fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang
berperan pada lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin.
Glikolisis, pengubahan
glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa membutuhkan . oksigen. Glikolisis adalah serangkaian reaksi
biokimia di mana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis
adalah salah satu proses metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan
terjadi (dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh
bentuk organisme.
Proses glikolisis
sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan
dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan dalam
senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum dikenal
dengan istilah ATP dan NADH.
Lintasan glikolisis
yang paling umum adalah lintasan Embden-Meyerhof-Parnas (bahasa Inggris: EMP
pathway), yang pertama kali ditemukan oleh Gustav Embden, Otto Meyerhof dan
Jakub Karol Parnas. Selain itu juga terdapat lintasan Entner–Doudoroff yang
ditemukan oleh Michael Doudoroff dan Nathan Entner terjadi hanya pada sel
prokariota, dan berbagai lintasan heterofermentatif dan homofermentatif.
Ringkasan reaksi
glikolisis pada lintasan EMP adalah sebagai berikut:
Sedangkan ringkasan reaksi dari glikolisis, siklus asam sitrat dan fosforilasi oksidatif adalah:
Sedangkan ringkasan reaksi dari glikolisis, siklus asam sitrat dan fosforilasi oksidatif adalah:
Jalur
pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa. Jalur pentose fosfat adalah
adalah jalur alternative metabolism glukosa. Jalur ini berlangsung di sitosol.
Enzim yang terlibat antara lain G6P, transketolase, dan transaldolase.
Siklus
Krebs
Siklus krebs merupakan
tahap kedua respirasi aerob. Nama siklus ini berasal dari nama orang yang
menemukan reaksi tahap kedua respirasi aerob ini, yaitu Hans Krebs. Siklus ini
disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs diawali dengan adanya 2 molekul
asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis yang meninggalkan sitoplasma masuk
ke mitokondria. Sehingga, siklus krebs terjadi di dalam mitokondria. Tahapan
siklus krebs adalah sebagai berikut:
ü Asam piruvat dari proses glikolisis,
selanjutnya masuk ke siklus krebs setelah bereaksi dengan NAD+ (Nikotinamida
adenine dinukleotida) dan ko-enzim A atau Ko-A, membentuk asetil Ko-A. Dalam
peristiwa ini, CO2 dan NADH dibebaskan. Perubahan kandungan C dari 3C (asam
piruvat) menjadi 2C (asetil ko-A).
ü Reaksi antara asetil Ko-A (2C) dengan
asam oksalo asetat (4C) dan terbentuk asam sitrat (6C). Dalam peristiwa ini,
Ko-A dibebaskan kembali.
ü Asam sitrat (6C) dengan NAD+ membentuk
asam alfa ketoglutarat (5C) dengan membebaskan CO2.
ü Peristiwa berikut agak kompleks, yaitu
pembentukan asam suksinat (4C) setelah bereaksi dengan NAD+ dengan membebaskan
NADH, CO2 dan menghasilkan ATP setelah bereaksi dengan ADP dan asam fosfat
anorganik.
ü Asam suksinat yang terbentuk, kemudian
bereaksi dengan FAD (Flarine Adenine Dinucleotida) dan membentuk asam malat
(4C) dengan membebaskan FADH2.
ü Asam malat (4C) kemudian bereaksi dengan
NAD+ dan membentuk asam oksaloasetat (4C) dengan membebaskan NADH, karena asam
oksalo asetat akan kembali dengan asetil ko-A seperti langkah ke 2 di atas.
Dapat disimpulkan bahwa
siklus krebs merupakan tahap kedua dalam respirasi aerob yang mempunyai tiga
fungsi, yaitu menghasilkan NADH, FADH2, ATP serta membentuk kembali
oksaloasetat. Oksaloasetat ini berfungsi untuk siklus krebs selanjutnya. Dalam
siklus krebs, dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.
Transpor
electron
Transpor elektron
terjadi di membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron dan H+
bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk
H2O. ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP. Reaksinya kompleks,
tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus,
seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa sitokrom. Dikenal ada
beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3. Elektron berenergi
pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke FMN (Flavine Mono
Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan
dengan H yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi
terakhir yang membentuk H2O. Jadi hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP
dan H2O sebagai hasil sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut
pada akhirnya dibuang ke luar tubuh, pada tumbuhan melalui stomata dan melalui
paru-paru pada pernapasan hewan tingkat tinggi. Ketiga proses respirasi dapat
diringkas sebagai berikut.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut.
·
Anabolisme
Anabolisme adalah
proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
·
Katabolisme
Katabolisme adalah
proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui
proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh
reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.
Glikogenolisis,
pengubahan glikogen menjadi glukosa. Glikogenolisis
adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis,
untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk
menghindari simtoma hipoglisemia. Pada glikogenolisis, glikogen digradasi
berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen fosforilase, glukosidase,
fosfoglukomutase, menjadi glukosa. Hormon yang berperan pada lintasan ini
adalah glukagon dan adrenalin.
Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa
membutuhkan . oksigen. Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia di mana glukosa
dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses
metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai
variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
dkk,Biology Edisi Kelima-Jilid
I.
Jakarta: Erlangga,2003
http://biologi.blogsome.com/2011/08/16/metabolisme/
Diakses Pada tanggal 04 November 2012
http://donamantiara.blogspot.com/2011/04/katabolisme.html
Diakses Pada tanggal 04 November 2012
http://isharmanto.blogspot.com/2009/12/beda-anabolisme-dan-katabolisme.html
Diakses Pada tanggal 04 November 2012
http://ngaosbio.blogspot.com/2012/06/anabolisme-dan-katabolisme.html
Diakses Pada tanggal 04 November 2012
Rachmadiarti,
Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya
: Unesa Unipress
Suharto,Yantodkk.2010.http://smadapas.info/top/biologi/12/respirasi_aerob.html#glikolisis. Diakses pada tanggal 8 juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat.... kalo ada yang salah,, mungkiin ada kritik dan sebagaiinya.. komenn aja, sebagai masukan. terima kasih.