PHYLUM PROTOZOA
Phylum Protozoa adalah organisme yang
bersel tunggal, dimana beberapa spesies mempunyai lebih dari satu nukleus (inti
sel) pada bagian atau seluruh daur hidupnya. Seperti halnya sel pada tubuh
makhluk hidup lainnya, sel protozoa dilapisi oleh tiga lapisan uni membran yang
didalamnya terdapat ektoplasma, endoplasma dan nukleus. Dalam endoplasma
ditemukan nukleus, mitokondria, badan golgi dan sebagainya, sedangkan
ektoplasma ditemukan flagela , cilia dan sebagainya. Protozoa pada dasarnya
bergerak menggunakan 4 tipe organela yang merupakan bagian dari ektoplasma
yaitu: Flagela, cilia, pseudopodia dan undulata bergerigi.
1.
Flagella: bentuk
langsing seperti rambut tunggal yang panjang
2.
Cilia: Bentuk
flagela yang kecil dan lebih pendek
3.
Pseudopodia: Organela
sementara yang menonjol biasanya digunakan untuk bergerak/menangkap
makanan.
4.
Gerigi undulata:
Pergerakan dengan menggunakan bentuk gelombang dari sel dengan pergerakan dari
belakang kedepan dan sebaliknya.
Biasanya protozoa mempunyai dua stadium
yang selalu dialaminya yaitu stadium
trophozoit yaitu bentuk aktif dan bentuk cyste merupakan bentuk inaktif.
Sifat-sifat
protozoa yang menonjol di dalam siklus hidupnya :
1. Bersifat
amoeboid ; berubah-ubah, mempunyai kaki palsu.
2. Flagellat
; memiliki antenna pada bagian anterior.
3. Cylliat
; memiliki rambut halus atau rambut getar
4. Dan
Plasmodium ; bergerak mengikuti aliran cairan di karenakan tidak memiliki alat
gerak. Contohnya pada manusia, yaitu bergerak mengikuti arah aliran darah.
Phylum Protozoa di bagi
menjadi bebrapa class, yaitu :
1. Rhizopoda
atau Sarcodina
2. Flagellata
atau Mastigophora
3. Cylliata
atau Cylliophora
4. Sporozoa
Pada
kesempatan kali ini, kami tim penulis hanya membahas untuk class Rhizopoda atau
Sarcodina.
RHIZOPODA
ATAU SARCODINA
Rhizopoda ; Rhiza adalah akar,
Podium yang berarti kaki. Alat geraknya berupa kaki semu atau pseudopodium yang
juga di gunakan untuk bergerak dan makan, dapat pula di sebut Sarcodina ;
Sarcodes adalah berdaging (tidak memiliki kerangka).
Rhizopoda/Sarcodina bersifat
amoeboid yang artinya bentuk tubuhnya tidak tetap karena mengikuti aliran,
protoplasmanya bersifat pseudopodia (berkaki palsu).
Rhizopoda yang paling mudah diamati adalah amoeba. Ciri
amoeba adalah bentuknya selalu berubah – ubah dan berhabitat di air tawar .Ukuran tubuh amoeba
sangat besar untuk ukuran protozoa, yaitu berkisar 200 – 300 mikron.
Ciri-Ciri Rhizopoda :
1. Bergerak dan
menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu /Pseudopoda (ada dua macam yaitu
lobodia dan filopodia).
2. Hidup bebas di
dalam air laut dan tawar.
3. Berkembangbiak
dengan cara membelah biner .amitosis .
B. FAGOSITOSIS PADA AMOEBA. AMOEBA
MENANGKAP MAKANANNYA MENGGUNAKAN PSEUDOPODIA.
Makanan yang telah ditangkap akan dicerna oleh vakuola
makanan. Kemudian, sisa makanan hasil pencernaan tersebut akan dikeluarkan
melalui vakuola kontraktil. Selain berfungsi mengeluarkan sisa makanan, vakuola
kontraktil berfungsi juga dalam mengatur kadar air di dalam tubuhnya. Contoh
lain dari phylum Rhizopoda adalah Entamoeba, Arcella, dan Difflugia.
Beberapa jenis Entamoeba merupakan penyebab berbagai
penyakit. Contohnya, Entamoeba dysentriae (penyebab penyakit disentri) dan
Entamoeba histolitica (penyebab penyakit amebiasis) (Gambar 3.5). Protista
patogen tersebut ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi
oleh Protista tersebut.
C. FISIOLOGI RHIZOPODA
Rhizopoda yang paling mudah diamati adalah amoeba. Sel
amoeba di lindungi oleh membran sel. Di dalam selnya terdapat organel-organel,
diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.
Banyak jenis amoeba yang hidup mandiri, antara lain
Amoeba proteus, namun ada yang hidup parasitis dan menyebabkan penyakit
disentri pada manusia dan hewan (anjing dan kucing), yaitu Entamoeba
histolityca (Brotowijoyo, 1986 hal: 64).
Ukuran Amoeba berkisar antara 200-300 mikron, bentuknya
selalu berubah-ubah. Sitoplasma dibagi menjadi dua bagian, yaitu ektoplasma
yang jernih, dan endoplasma yang lebih keruh. Inti sebuah, pipih, bulat. Selalu
ada satu vakuola kontraktil dan banyak vakuola makanan (Brotowijoyo, 1986 hal:
64).
Amoeba bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran
protoplasma yaitu pseudopodia. Proses penjluran itu nampaknya adalah pencairan
sementara bagian luar endoplasma yang kental (plasmagel). Karena pencairan itu
terjadi plasmosol. Jika kemudian plasmosol iti dikentalkan kembali, maka
penjuluran protoplasma itu tertarik kembali, dan begitu seterusnya
(Brotowijoyo, 1986 hal: 64).
Menurut Kastawi dkk (2003 hal: 28) amoeba ada yang
dibungkus cangkang atau tanpa selubung cangkang (telanjang). Amoeba telanjang
dari genus Amoeba dan Pelomyxa bentuknya asimetris dan bentuk ini selalu
berubah. Sebaliknya amoeba bercangkang memperlihatkan simetris bagian luarnya
(cangkangnya).
Sitoplasma terbagi dalam ekto dan endoplasma, pseudopodia
ada yang tipe lobopodia (pada amoeba telanjang) atau tipe filopodia (pada
amoeba bercangkang). Pada lobopodia, penjuluran lebih besar dan mengandung ekto
dan endoplasma, sedang pada filopodia lebih kecil dan hanya tersusun dari
ektoplasma (Kastawi, dkk. 2003 hal: 28).
Cangkang berasal dari sekresi sitoplasma berupa silica
atau khitin, atau materi dari luar yang melekat. Amoeba melekat pada dinding
dalam cangkang dengan perantara penjuluran protoplasma. Cangkang selalu
memiliki bidang terbuka untuk penjuluran sitoplasma, dan karenanya bentuk
cangkang sering mirip helm/topi (Kastawi, dkk.2003 hal: 28).
Berdasarkan tempat hidupnya, amoeba
dibedakan atas 2 jenis yaitu:
a.
Ektoamoeba
contohnya Amoeba proteus, Chaos carolinense.
b.
Entamoeba
1)
Entamoeba histolyca: hidup di dalam
usus halus manusia, bersifat parasit, dan menyebabkan penyakit perut disentri
amoeba.
2)
Entamoeba coli: hidup didalam usus
besar manusia. Tidak bersifat parasit, tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan
diare.
3)
Entamoeba gingivalis: hidup di dalam
rongga mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi.
Struktur tubuh Amoeba: Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya
terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan
vakuola makanan.
Membrane sel atau membran plasma Membrane sel disebut juga plasmalema dan
berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma.
Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan
membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya
bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, satu vakuola kontraktil, dan
beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus) berfungsi untuk mengatur selurug
kegiatan yang berlangsung di dalam sel. Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil).
Hingga berdenyut disini berfungsi sebagai organ eksresi sisa makanan. Vakuola
kontraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari
tekanan osmosis di sekitarnya.
Rongga makanan (vakuola makanan ) Rongga makanan atau sering disebut
dengan vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak
dicerna akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.
D. REPRODUKSI
Reproduksi aseksual (Vegetatif ) pada kebanyakan protozoa adalah dengan
membelah diri. Namun adapula jenis protozoa yang bereproduksi secara konjugasi
yaitu perpaduan antara dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya..
Rhizopoda berkembang biak secara vegetative dengan membelah diri.
Amoeba bereproduksi secara vegetatif, yaitu dengan cara membelah diri
(pembelahan biner/binary fission).
Perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan
membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan setiap 15
menit.
Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi
dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang
masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma
menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma
telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing-masing
mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amoeba bila keadan
kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka
amoeba akan membentuk kista. Didalam kista amoeba dapt membelah menjadi
amoeba-amoeba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik
kembali, maka dinding kista akan pecah dan amoeba-amoeba baru tadi dapat
keluar. Selanjudnya amoeba ini akan tumbuh setelah sampaipada ukuran tertentu
dia akan membelah diri seperti semula.
KLASIFIKASI :
Class :
Rhizopoda
Ordo :
Amoebida
Genus :
Entamoeba
Spesies :
Entamoeba histolytica
Entamoeba coli
Entamoeba ginggivalis
Contoh-contoh lainnya yaitu:
Amuba proteus, Foraminifera, Radiolaria , Diflugia, Arcella.
·
Contoh Rhizopoda :
ü Entamoeba
histolytica Di dalam usus halus manusia, penyebab disentri amoeba.
Diantara 3 spesies entamoeba, E. histolytica adalah paling
patogen pada manusia. Organisme ini adalah salah satu agen penyakit penyebab
dysentri. Selama beberapa tahun belakangan diketahui bahwa ada dua jenis entamoeba
yang dibedakan menurut ukuran trophozoit dan cystenya. yaitu:
Ukuran besar : Trophozoit: 20-30 mm
Cyste: 10-20 mm
Ukuran kecil: Trophozoit : 12-15 mm
Cyste: 5-9 mm
E. histolytica ukuran besar ada dua
strain yaitu patogenik dan non-patogenik. Ukuran kecil biasanya non-patogenik.
Strain E. histolytica yang patogen adalah merupakan parasit protozoa yang
paling penting pada orang dan banyak diteliti.
Daur hidup
Parasit ini mengalami fase pre dan meta
dalam daur hidupnya yaitu:
Trophozoit---precyste---Cyste---metacyste-----metacyste
trophozoit.
Trophozoit yang mengandung beberapa
nukleus (uni nucleate trophozoit) kadang tinggal dibagian bawah usus halus,
tetapi lebih sering berada di colon dan rectum dari orang atau monyet serta
melekat pada mukosa. Hewan mamalia lain
seperti anjing dan kucing juga dapat terinfeksi. Trophozoit yang motil
berukuran 18-30 um bersifat monopodial (satu pseudopodia besar). Cytoplasma
yang terdiri dari endoplasma dan ektoplasma, berisi vakuola makanan termasuk
erytrocyt, leucocyte, sel epithel dari hospes dan bakteria. Didalam usus
trophozoit membelah diri secara asexual.
Trophozoit menyusup masuk kedalam mukosa
usus besar diantara sel epithel sambil mensekresi enzim proteolytik. Didalam
dinding usus tersebut trophozoit terbawa aliran darah menuju hati, paru, otak
dan organ lain. Hati adalah organ yang paling sering diserang selain usus. Di
dalam hati trophozoit memakan sel parenchym hati sehingga menyebabkan kerusakan
hati. Invasi amoeba selain dalam jaringan usus disebut amoebiasis sekunder atau
ekstra intestinal.
Trophozoit dalam intestinal akan berubah
bentuk menjadi precystic. Bentuknya akan mengecil dan bebentuk spheric dengan
ukuran 3,5-20 um. Bentuk cyste yang matang mengandung chromatoid untuk
menyimpan unsur nutrisi glycogen yang digunakan sebagai sumber energi. Cyste
ini adalah bentuk inaktif yang akan keluar melalui feses.
Cyste sangat tahan terhadap bahan kimia
tertentu. Cyste dalam air akan bertahan sampai 1 bulan, sedangkan dalam feses
yang mengering dapat bertahan sampai 12 hari. Bila air minum atau makanan
terkontaminasi oleh cyste E. histolytica, cyste akan masuk melalui saluran
pencernaan menuju ileum dan terjadi excystasi, dinding cyste robek dan keluar
amoeba “multinucleus metacystic” yang langsung membelah diri menjadi 8 uninucleat
trophozoit muda disebut “amoebulae”. Amoebulae bergerak ke usus besar, makan
dan tumbuh dan membelah diri asexual.
Multiplikasi (perbanyakan diri) dari
spesies ini terjadi dua kali dalam masa hidupnya yaitu: membelah diri dengan
“binary fission” dalam usus pada fase trophozoit dan pembelahan nukleus yang
diikuti dengan cytokinesis dalam cyste pada fase metacystic.
Patologi
E. histolytica adalah spesies amoeba yang paling unik dan berbahaya diantara spesies amoeba lainnya yang menginfeksi orang. Hal tersebut karena protozoa ini mempunyai kemampuan untuk menghydrolysis jaringan hospes (histo=jaringan, lytic=lysis). Sekali amoeba ini berkontak dengan mukosa, parasit ini mensekresi enzim proteolytic, sehingga organisme ini dapat berpenetrasi kedalam epithelium kemudian kejaringan yang lebih dalam.
Lesi intestinal
Terjadi pertama didaerah caecum,
appendix, colon ascenden dan berkembang ke colon lainnya. Bila sejumlah parasit
ini menyerang mukosa akan menimbulkan ulcus(borok), yang mempercepat kerusakan
mukosa. Lapisan muskularis usus biasanya lebih tahan. Biasanya lesi akan
terhenti didaerah membran basal dari muskularis mukosa dan kemudian terjadi
erosi lateral dan berkembang menjadi nekrosis. Jaringan tersebut akan cepat
sembuh bila parasit tersebut dihancurkan (mati). Pada lesi awal biasanya tidak
terjadi komplikasi dengan bakteri. Pada lesi yang lama (kronis) akan diikuti
infeksi sekunder oleh bakteri dan dapat merusak muskularis mukosa, infiltrasi
ke sub-mukosa dan bahkan berpenetrasi ke lapisan muskularis dan serosa.
Terjadinya kasus trophozoit terbawa
aliran darah dan limfe ke lokasi lain dari tubuh, menyebabkan terjadinya lesi
pada organ lain. Tingginya angka kematian karena penyakit ini disebabkan oleh
robeknya colon bersamaan dengan terjadinya peritonitis. Lesi sekunder pada
organ lain dapat pula ditemukan tetapi lebih sering dijumpai lesi pada hati
(sekitar 5% dari kasus amebiasis).
Lesi pada hati
Hal ini terjadi bila
trophozoit masuk kedalam venula mesenterika dan bergerak ke hati melalui sistem
vena porta hepatis, kemudian masuk melalui kapiler darah portal menuju sinusoid
hati dan akhirnya membentuk absces. Besarnya absces cukup bervariasi dari
bentuk titik yang kemudian membesar sampai seperti buah anggur. Ditengah absces
akan terlihat adanya cairan nekrosis, ditengahnya ada sel stroma hati dan
bagian luarnya terlihat jaringan hati yang ditempeli oleh ameba. Bilamana
absces pecah serpihan absces akan tersebar dan menginfeksi jaringan lainnya.
Lesi jaringan lainnya
Lesi pada jaringan lainnya
seperti lesi pulmonaris (paru), otak, kulit dan penis, terjadi karena
metastasis dari jaringan hati. Dimana semua kasus terjadi berasal dari absces
jaringan hati.
Diagnosis
Diagnosis terutama dilihat dari gejala
klinis dan reaksi tes imunologi. Pemeriksaan dengan sinar x dapat mendiagnosis
adanya absces dalam hati. Pemeriksaan sampel feses cukup baik dilakukan untuk
mendiagnosis infeksi dalam usus. Pemeriksaan beberapa kali terhadap feses
pasien untuk menemukan trophozoit cukup baik dilakukan. Diagnosis secara
imunologik cukup baik hasilnya. Penggunaan teknik fluoerscens antibodi cukup
baik tetapi tidak dpat membedakan antara E. histolytica dengan E. hartmanni.
Pengobatan
Beberapa obat cukup baik untuk membunuh
koloni amebiasis yaitu:
- Asam
arsanilik dan derivatnya
- iodichlor
hydroxyquinolines
Bererapa antibiotik terutama:
- Tetracycline,
cukup baik, tetapi kurang baik untuk infeksi ectopic.
- Chloroquine
phosphat dan niridazole, cukup efisien
- Metronidazole,
merupakan pilihan tepat karena efektif terhadap amebiasis extra intestinal dan
infeksi koloni (dosis 2g/hari, selama 3 hari).
Naegleria fowleri
Class : Rhizopoda
Ordo : Amoebida
Genus : Naegleria
Sapecies : Naegleria fowleri
Spesies protozoa ini adalah ternmasuk
ameba hidup bebas (free living amoeba) Yang hidup dalam air yang menggenang,
tanah yang terpolusi dan sistem pembuangan sampah. Ada beberapa spesies amoeba
hidup bebas yaitu: Naegleria, Hartmanella dan Acanthamoeba, dimana yang paling
dominan ialah spesies Naegleria fowleri.
Fase flagelatnya mempunyai dua flagella
yang panjang dan tidak membentuk pseudopodia. Nucleusnya berbentuk vesikuler
dan mempunyai endosoma yang besar dan granuler perifer. Vakuola makanan berisi
bakteri dan cystenya mempunyai satu nukleus.
Sejak tahun 1964 lebih dari 60 kasus kematian
pada orang karena infeksi parasit ini sehingga akibat dari penyakit
“meningoencephalitis” (radang selaput otak). Kejadian ini dilaporkan dari
negara Ceko, Slovakia, Amerika Serikat, Afrika, New Zealand dan Australia.
Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut. Ameba ini membunuh
hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal,
intra vena dan intracerebral. Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella
dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi
sel debris (serpihan sel) dari hospes.
Hampir semua kasus meningoencephalitis
sangat erat hubungannya dengan kolam renang atau danau. Hal ini sangat mungkin
terjadi trophoszoit masuk melalui hidung pada waktu penderita menyelam dalam
air. Kasus yang telah dilaporkan menunjukkan bahwa infeksi terjadi waktu orang
Muslim berwudhu dengan membasuh hidung 5 X sehari terjadi pada petani muslim di
Nigeria. Setelah trophozoit masuk kedalam hidung maka amoeba ini bermigrasi
sepanjang syaraf olfactorius melalui lempengan Cribiform dan menuju kranium.
Kematian disebabkan oleh kerusakan jaringan otak dengan cepat dan hanya beberap
pasien berhasil diselamatkan.
ü Entamoeba coli
Di dalam usus besar manusia, penyebab diare
ü Entamoeba
gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi
ü Amoeba proteus
o Kebanyakan
hidupnya di air tawar dan air laut.
o Makanannya
diambil dengan cara fagosit.
o Rhizopoda
berkembang biak secara vegetative dengan membelah diri.
o Hewan ini
memiliki kaki semu yang berfungsi sebagai alat gerak dan penangkap mangsa. Kaki
semu merupakan penjuluran dari sebagian protoplasma.
o Bentuk tubuh /
selnya selalu berubah-ubah
o Habitat di air
tawar.
o Inti sel
berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel.
o Mempunyai
vakuola makanan dan vakuola kontraktil
o Reproduksi
dengan pembelahan biner
o Geraknya
disebut gerak amoeboid.
o Di dalam
endoplasm,a terdapat satu atau lebih inti, vakuola makanan dan vakuola
kontraktil. Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air tawar.
o Vakuola makanan
berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola kontraktll berfungsi sebagai
alat ekskresi.
o Vakuola
kontraktil juga berfungsi memelihara keseimbangan osmosis sel sehingga mencegah
pengembangan di luar batas yang dapat menagkibatkan rhizopoda pecah.
o Pernafasannya
dilakukan dengan difusi memakai seluruh
permukaan tubuhnya.
ü Arcella sp
Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar
ü Difflugia sp
Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel
ü Foraminifera sp
Kerangka luar dari kapur indikator adanya minyak bumi
ü Radiolaria sp
Kerangka luar dari bahan kersik untuk bahan penggosok ( ampelas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat.... kalo ada yang salah,, mungkiin ada kritik dan sebagaiinya.. komenn aja, sebagai masukan. terima kasih.