BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bunga
disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan
alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Alat perkembangbiakan
tumbuhan adalah benang sari dan putik.Namun ada perbedaan putik pada
masing-masing bunga.
1.
Tujuan
a. Agar
mahasiswa mengetahui
bagian-bagian dari putik.
b. Agar
mahasiswa dapat memahami fungsi
putik serta bagian-bagiannya.
2.
Manfaat
Pembaca dapat mengenal,
mempelajari dan memahami apa-apa saja yang menyusun bagian- bagian putik
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PUTIK BAGIAN DARI BUNGA
Semua bunga dikatakan bunga lengkap atau bunga sempurna
jika memilki alat kelamin jantan ( benang sari) dan alat kelamin betina ( putik
) yang berfungsi sebagai alat reproduksi.
Bagian-bagian bunga
sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik
(stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament,
bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai
bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar,
9. Benang sari
(stamen), 10. Bakal buah
(ovum), 11. Bakal biji
(ovulum), 12. , 13. Serbuk sari
(pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan bunga
(periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx).
2.2 PUTIK
Putik merupakan bagian bunga yang terletak paling dalam dan
merupakan alat kelamin betina.Putik tersusun atas daun-daun yang telah
mengalami metagenesis.daun-daun penyusun putik disebut daun buah(carpellum) dan
daun-daun buah sebagai keseluruhan yang menyusun putik disebut sebagai ginesium(gynoecium).
Menurut
banyaknya daun buah yang menyusun putik,putik dapat di bedakan menjadi dua
yaitu :
a.
putik
tunggal (pistillum simplex)
putik tunggal merupakan putik yang tersusun
atas satu helai daun buah,misalnya terdapat pada tumbuhan yang berbuah polong :
kacang-kacangan (Leguminosae).
b.
putik
majemuk ( pistillum compositum)
putik majemuk
merupakan putik yang tersusun atas dua atau lebih daun buah,misalnya pada
tumbuhan kapas (Gossypium sp.).
jumlah daun buah yang terlibat dalam menyusun putik terkadang kurang jelas
terlihat.untuk menetapkan jumlah tersebut biasanya dibuat irisan melintang
melalui bagian bawah putik yang mengandung bakal biji,karena jumlah daun buah
sering kali sesuai dengan jumlah tembuni(placenta)
atau jumlah ruang bakal buah.Namun ada pula tumbuhan yang masih terlihat daun
buah penyusun putiknya meski telah berubah menjadi buah misalnya pada
kelapa,dengan mudah dapat diketahui bahwa buah itu berasal dari putik yang
tersusun atas tiga daun buah.
2.3. BAGIAN-BAGIAN PUTIK
Pada putik terdapat beberapa bagian yang dibedakan
menjadi :
I.
Bakal buah (ovarium) yakni bagian paling bawah yang mengandung sebuah ruang
atau lebih,yang mengandung bakal biji (ovulum)
lazimnya terlihat membesar dan duduk pada dasasr bunga.
II.
Tangkai kepala putik (stylus) adalah bagian yang biasanya memanjang diatas bakal
buah.Namun tangkai putik dapat mulai dipangkal atau diantara bagian-bagian dari
bakal buah dan disebut tangkai putik ginobasis (stylus gynobasicus).putik sering kali memiliki sejumlah tangkai
putikyang jumlah kerap kali sesuai dengan jumlah daun buah bunga yang
bersangkutan.
III.
Kepala putik (stigma) adalah bagian putik yang paling atas dan terletak pada
ujng tangkai putik,jumlahnya satu atau lebih.dalam keadaan masak, stigma
menghasilkan sekret yang bersifat perekat.
2.4.BAKAL BUAH (OVARIUM)
Bakal buah adalah bagian putik yang membesar dan melekat pada dasar
bunga serta biasanya terdapat di tengah-tengah dasar bunga.Dalam bakal buah
terdapat calon biji atau bakal biji (ovulum)
yang tersusun dengan khas.Tempat bakal biji melekat pada dinding bakal buah sebelah
dalam dinamakan tembuni atau plasenta.
1.
Menurut
letaknya terhadap dasar bunga bakal buah di bedakan menjadi :
a. Bakal
buah menumpang (superus) merupakan bakal buah yang duduk di atas dasar bunga
sedemikian rupa,sehingga bakal buah lebih tinggi, sama tinggi bahkan mungkin
lebih rendah daripada tepi dasar bunga, tetapi bagian samping bakal buah tidak
pernah berlekatan dengan dasar bunga.biasanya terdapat pada bunga yang dasar
bunganya cembung, rata, atau cekung dangkal seperti cawan.
b. Bakal
buah setengah tenggelam (hemi inferus) merupakan bakal buah yang duduk pada dasar bunga yang
cekung,tempat bakal buah selalu lebih rendah dari pada tepi dasar bunga, dan
sebagian dinding bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk
mangkuk atau piala.
c. Bakal
buah tenggelam (inferus) sama seperti bakal buah setengah tenggelam hanya saja
bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk
atau piala.
2.
Berdasarkan
jumlah ruang yang terdapat dalam suatu bakal buah,bakal buah dapat dibedakan
menjadi :
a. Bakal
buah beruang satu (unilocularis),yaitu bakal buah yang tersusun atas satu daun buah saja
misalnya pada tumbuhan berbuah polong,dapat pula tersusun atas lebih dari satu
daun buah,misalnya pada pepaya dan markisa.
b. Bakal
buah dua (bilocularis) yaitu bakal buah yang tersusun atas dua daun
buah.contohnya kubis dan sejenisnya.
c. Bakal
buah beruang tiga (trilocularis) yaitu bakal buah yang tersusun atas tiga daun buahyang
tepinya melipat kedalam dan berlekatan,sehingga terbentuk bakal buah dengan
tiga sekat.
d. Bakal
buah beruang banyak (multilocularis) yaitu bakal buah yang tersusun atas banyak daun buah yang
berlekatan dan membentuk banyak sekat-sekat dan dengan demikian terbentuk
ruang-ruang seperti terdapat pada tumbuhan durian.
3.
embuni
(placenta)
Tembuni
atau plasenta merupakan tempat pada bakal buah dan bakal biji melekat,dan
menjadi tempat duduknya bakal biji.Letak tembuni didalam bakal buah
berbeda-beda.Menurut letaknya,tembuni dibedakan menjadi :
a.
Marginal (marginalis),yaitu tembuni yang letaknya pada tepi daun buah.
b.
Laminal (laminalis),yaitu tembuni yang letaknya pada helaian daun buah.
Untuk bakal buah yang hanya terdiri dari satu ruang,maka
kemungkinan letak tembuninya adalah :
1.
Parietal (parietalis)
2.
Sentral (centralis
atau axilis)
3.
Aksilar (axilaris)
4.
Bakal
biji (Ovulum)
Bakal
biji atau calon biji memiliki beberapa bagian yang dapat dibedakan menjadi :
a.
Kulit bakal biji (integumentum),yaitu lapisan bakal biji yang paling luar, yang kelak
akan menjadi kulit biji.Bakal biji dapat mempunyai satu atau dua lapisan kulit
bakal biji.
b.
Badan bakal biji (
nucellus), yaitu jaringan
yang diselubungi oleh kulit bakal biji.
c.
Kandung lembaga (saccus
embrionalis),yaitu sebuah
sel dalam nuselus yang mengandung sel telur (ovum),dan jika telah terjadi pembuahan akan menjadi lembaga (embryo) yaitu calon individu baru.
d.
Liang bakal biji (micropyle)
yaitu suatu liang pada kulit
bakal biji yang menjadi jalan inti kelamin jantan untuk dapat bertemu sel
teluryang terdapat dalam kandung lembaga.
e.
Tali pusar (funiculus)
yaitu pendukung bakal biji yang
menghubungkan bakal biji dengan tembuni.
5.
Sekat
dalam ruang bakal buah
Pada semua bakal
buah yang beruang banyak serta beberapa bakal buah beruang satu ditemukan sekat
pemisah (sepetum) sehingga terjadi
dua sampai banyak rongga tertutup (loculus).
2.5.TANGKAI KEPALA PUTIK (STYLUS)
Tangkai kepala putik merupakan bagian putik yang
berbentuk benang dan merupakan lanjutan bakal buah keatas.Tangkai kepala putik
juga merupakan suatu bagian daun buah,oleh karena itu pada bakal buah yang
tersusun atas beberapa daun buah sering kali tampak diatasnya sejumlah tangkai
kepala putik yang sesuai dengan jumlah daun buah penyusun bakal buah.Pada
umumnya semua daun buah penyusun putik hanya membentuk sau tangkai kepala
putik.Tangkai kepala putik memiliki saluran tangkai kepala putik dan ada pula
yang tidak memiliki.
Tangkai kepala putik ada yang bercabang dan ada pula yang
tidak.Jika bercabang, tiap ujung cabang tangkai kepala putik mendukung satu
kepala putik, jadi pada tangkai kepala putik yang bercabang terdapat lebih
banyak kepala putik daripada tangkai kepala putiknya.
2.6. KEPALA PUTIK (STIGMA)
Kepala
putik adalah bagian putik yang terletak paling atas, yang terdapat pada ujung
tangkai kepala putik atau ujungn cabang tangkai kepala putik.Bagian ini berguna
untuk menangkap serbuk sari,jadi mempunyai peranan penting dalam proses
penyerbukan.Jika kepala putik telah siap untuk diserbuki, maka biasanya akan
berperekat dengan demikian serbuk sari jika telah menempel tidak akan terlepas
lagi.
Bentuk
kepala putik beraneka ragam,biasanya sisesuaikan dengan cara penyerbukan pada
bunga yang bersangkutan.Ada beberapa bentuk kepala putik yaitu :
1.
Seperti
benang,misalnya pada bunga jagung (Zea
mays L.)
2.
Seperti
bulu ayam,misalnya pada bunga padi (Oryza
sativa L.)
3.
Seperti
bulu-bulu,misalnya pada bunga kecipir (Psophocarpus
tetragonolobus D.C)
4.
Bulat,
misalnya pada bunga jeruk (Citrus sp.)
5.
Dan
bermacam-macam lainnya misalnya seperti bibir, cawan, dst.
2.7. KELENJAR MADU (Nectarium)
Berbagai jenis tumbuhan mempunya bunga yang menghasilkan
madu.Madu yang terdapat pada bunga biasanya dihasilkan oleh kelenjar madu yang
berdasar asalnya dibedakan menjadi :
a.
Kelenjar
madu yang merupakan suatu bagian khusus (suatu alat tambahan ) pada bunga.
b.
Kelenjar
madu yang terjadi dari salah satu bagian bunga yang telah mengalami
metamorfosis dan telah berubah pula tugasnya.
Mengenai bentuk dan tempatnya kelenjar madu pada bunga
ada bermacam-macam :
a.
Seperti
subang diatas bakal buah dan melingkari tangkai kepala putik,misalnya pada bunga
jeruk.
b.
Seperti
cakram pada dasar bunga,disebelah bawah bakal buah.dll.
Kelenjar madu merupakan metamorfosis salah satu bagian
bunga misalnya daun mahkota, benang sari, dan bagian-bagian lainnya.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Putik merupakan organ tumbuhan yang mempunyai peran
penting yakni dalam proses penyerbukan karena merupakan alat kelamin betina dan
putik memiliki bagian-bagian penting yang terdiri dari bakal buah(ovarium),
tangkai kepala putik (stylus),dan kepala putik (stigma) yang mana masing-masing
bagian memilki fungsi yang berbeda-beda.
2.
Saran
Penulis harapkan
setelah membaca makalah atau mendengarkan presentasi mengenai ‘putik’ ini kita dapat bersama-sama
mengkaji lebih dalam lagi mengenai materi tentang putik, agar apabila ada
informasi mengenai putik yang belum ada pada makalah dapat kami ketahui pula
sebagai tambahan ilmu mengenai
putik.
DAFTAR
PUSTAKA
Ashari, S. 2002. Pengantar
Biologi Reproduksi Tanaman. Jakarta : PT RINEKA CIPTA
Ashari, S. 2004. Biologi
Reproduksi Tanaman Buah-buahan Komersial. Malang : Bayumedia publishing
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk
Kelas X. Bandung : GRAFINDO Media Pratama
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta : Gadjah Mada UNIVERSITY
Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat.... kalo ada yang salah,, mungkiin ada kritik dan sebagaiinya.. komenn aja, sebagai masukan. terima kasih.