KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan kesempatan kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah kami sebagai tugas anatomi tumbuhan semester 3
ini.
Tidak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak orang tua kami, karena atas
dukungan mereka yang memicu semangat kami semakin besar dalam mencari ilmu.
Selanjutnya
kami ucapkan terima kasih kepada dosen anatomi tumbuhan kami, karena
sesungguhnya dengan pemberian tugas semacam ini memacu kami dalam mendalami suatu
disiplin ilmu, sebagai contoh tugas anatomi tumbuhan ini.
Kami
menyadari bahwa dalam penulisan dan pembentukan makalah ini kami terlupa dalam
kesalahan yang tidak kami sengaja, oleh karena itu kami mohon maaf
sebesar-besarnya.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam dunia yang modern ini, banyak hal yang dapat
dipelajari dengan mudah. Oleh karena itu kami mencoba mengusut lebih dalam
mengenai tanaman keladi hias. Kami mengambil materi berdasarkan materi hias dan
bukan keladi tikus adalah jika keladi tikus sudah banyak yang mengetahui
tentang khasiatnya yang terkenal dapat menyembuhkan penyakit kanker. Saat ini
keladi hias lebih digandrungi dari pada keladi tikus. Bukan karena keladi hias
tidak dikonsumsi namun karena keladi hias memiliki bentuk daun yang bagus, tak
hanya berwarna hijau tapi ada juga yang merah.
Sekalipun tanaman ini banyak yang menyukai, tidak sedikit juga yang tidak
mengetahui tentang tanaman ini.
B. Tujuan
Untuk meningkatkan pemahaman mengenai caladium bicolor
atau yang biasa disebut keladi hias dari klasifikasi hingga pembelahan selnya.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Caladium Bicolor (Keladi Hias)
Menurut Tjitrosoepomo (2004), Caladium
bicolor (Keladi hias) merupakan genus dari famili Araceae, klasifikasi
lengkap dari Caladium berdasarkan sistem klasifikasi tumbuhan adalah
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo :
Arales
Famili : Araceae
Genus :
Caladium
Spesies : Caladium bicolor
Caladium di Indonesia lebih dikenal dengan
sebutan keladi hias. Variasi keindahan bentuk, corak, dan warna daunnya yang
sangat beragam, serta perawatannya yang mudah menjadi daya tarik tersendiri
bagi orang untuk membudidayakan Caladium. Caladium secara alami tumbuh di
hutan-hutan tropis yang rindang, subur, dan lembab. Lokasi tumbuhnya antara
lain di pinggir sungai, di bawah pohon besar, dan tempat-tempat berongga yang
lembab pada ketinggian 0- 1000 m dpl. Tanaman ini menyukai suhu 21-31oC.
pada suhu di bawah 15oC Caladium akan mati secara
perlahan-lahan dan pada suhu diatas 32oC umbinya akan tumbuh
menciut. Sementara itu intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan Caladium 50-70%.
Jika intensitas cahaya matahari yang diterima kurang dari 50%, warna daun Caladium akan memucat.
Sebaliknya, jika intensitas cahaya matahari yang diterima lebih dari 70%, daun Caladium
akan terbakar sehingga daunnya berubah menjadi kuning atau kecoklatan.
Keladi
banyak ditemukan di hutan-hutan tropis. Habitat asli keladi adalah lingkungan
yang lembab dengan kondisi tanah gembur, subur, suhu lingkungan yang memadai
dan air yang selalu tersedia dengan membuat media tanamnya tidak becek. Ada
juga yang bisa tumbuh ditempat teduh (cahaya relative) dan tempat yang penuh
cahaya. Lingkungan tempat penanaman keladi harus emiliki cahaya yang relative
terang. Bahkan, beberapa kultivar membutuhkan cahaya matahari langsung agar
daunnya bisa muncul secara sempurna. Keladi termasuk famili Araceae yang
terdiri dari genus Caladium (aneka keladi), genus Anthurium, genus Syngonium,
genus Alocasia, genus Xanthosoma, genus Aglonema, dan genus Zantedeschia. Araceae
merupakan keluarga besar tanaman herba tahunan yang biasa tumbuh didaerah
tropis dan subtropics.
Caladium bicolor merupakan herba tahunan, daun
berukuran besar, berbentuk hati, ditopang oleh pelepah yang panjangnya 30 cm
atau lebih, warnanya beragam, ada yang putih kehijauan dengan tulang daun
hijau, ada yang hijau di tepi dan merah menyala di tengahnya, ada yang hijau di
tepi dan tengahnya pink dibayangi putih, dan lain-lain. Batang biasanya tumbuh
horizontal seperti umbi kentang atau umbi famili Zingiberaceae.
Daun Caladium ada yang berbentuk hati,
bulat, panjang, seperti daun bambu, dan daun ganda. Sedangkan daunnya memiliki
warna dasar merah, kuning, hijau, putih, emas, dan ungu. Masing-masing warna
memiliki variasi yang berbeda, misalnya merah tua, merah terang, merah pudar,
atau merah pucat. Di samping warna dasar, umumnya dalam satu daun Caladium juga
terdapat satu atau beberapa warna lain. Warna daun Caladium yang masih
muda umumnya berbeda dengan Caladium yang sudah dewasa. Corak daun Caladium bisa
berupa titik, bulat, bergaris, atau bentuk yang tidak beraturan dengan jumlah
dan ukuran yang bervariasi.
Salah
satu ciri khas keladi adalah bentuk bunganya, yang memiliki tonjolan bulat
memanjang dengan ujung tumpul yang disebut spandiks (dibungkus seludang yang
disebut spata). Hampir semua jenis keladi tidak berbatang, tetapi membentuk
pelepah/ tangkai daun dan daun yang bentuknya sangat bervariatif (segitiga,
oval, bulat, hingga panjang). Pangkal daun berlekuk, tulang daun sangat
menunjang keindahan daunnya, serta tepi daun yang rata dan ada pula yang
berlekuk/ bergerigi menyerupai gergaji. Semua jenis keladi hias yang berasal
dari genus caladium mempunyai umbi sejati. Kulit umbi berupa lapisan tipis dan
didalam ubi terdapat mata tunas yang dapat digunakan sebagai alat
perkembangbiakan secara vegetatif.
B. Tata Cara Penanaman dan Perawatan
Tata Penanaman
Cara
Perkembangbiakan :
1.
Vegetatif
Dilakukan dengan cara memisahkan anakan yang minimal telah memilik dua lembar daun.
Langkah-langkah memisahkan anakan keladi hias sbb:
Dilakukan dengan cara memisahkan anakan yang minimal telah memilik dua lembar daun.
Langkah-langkah memisahkan anakan keladi hias sbb:
a. Keluarkan seluruh tanaman, buang sebagian media agar pangkal umbi tempat tumbuh daun anakan terlihat.
b. Pisahkan secara hati-hati anakan dari induk menggunakan gunting berujung lancip yang steril
c. Olesi bekas luka sayatan induk maupun anakan dengan fungisida agar tanaman tidak terkena jamur busuk akar
d. Setelah fungisida kering, rendam anakan didalam cairan pupuk perangsang pertumbuhan akar
e. Setelah direndam sekitar 5 menit, anakan siap ditanam dipot
f. Selama seminggu sejak pemisahan, anakan tidak boleh diletakkan tempat yang terkena sinar matahari langsung agra tidak mati.
2. Generatif
Langkah-langkah sbb:
Langkah-langkah sbb:
a. Pada waktu bunga mekar sempurna, periksa benang sarinya. Jika telah masak, ambil menggunakan kuas halus atau cotton bud
b. Oleskan benang sari pada kuas ke kepala putik. Jika ingin melakukan persilangan, oleskan serbuk pada tanaman yang berbeda
c. Tutup bunga agar putik tidak terserbuki bunga lain.
d. Setelah biji masak (berwarna merah) tanaman biji tsb di tray pembibitan dengan media tanam sekam baker atau dun bambu yang dihaluskan dan disterilkan
e. Selama masa pertumbuhan pacu dengan pupuk wide spectrum atau pellet crustaceae dengan dosis ringan
Tata Perawatan
a. Media Tanam
Media tanam yang digunakan oleh para praktisi keladi hias
biasanya berupa sekam, sekam baker, atau humus daun bambu yang dicmpurkan
dengan perbandingan 1:1:1. Sebelum digunakan media ini disterilkan terlebih
dahulu dengan cara dikukus selam 30 menit dan didinginkan.
b. Cahaya
Keladi yang daunnya dominan berwarna hijau, kuning,
putih, atau kombinasinya sebaikanya diletakkan di tempat teduh ternaungi. Bagi
yang daunnya berwarna merah, pink, cokelat, atau kombinasinya diletakkan
ditempat yang tidak ternaungi/ terkena sinar matahari penuh.
c. Penyiraman
Pada musim kemarau disiram sehari sekali dan pada musim
hujan cukup 2 hari sekali, hingga media tanam basah benar tetapi jangan
merendam dasar pot tempat tanaman.
d. Pemupukan
Pada fase awal pertumbuhan tanaman harus diberi pupuk
nitrogen tinggi dan jika menginginkan bunga muncul, tanaman biberi pupuk fosfor
tinggi. Tetapi jika tanamn yang diasumsi warna merahnya, jangan gunakan pupuk
nitrogen karena N memacu terbentuknya zat hijau daun dalam jumlah berlebihan.
C. Macam-Macam Keladi Hias
Macam Keladi Hias yang beredar di Pasaran
Contoh:
1. Black Jack
2. Keladi Tengkorak
3. Keladi Tengkorak hijau
4. Keladi Kuping Keledai
5. Keladi Kuping Kelinci
6. Keladi Kuping Jerapah
7. Keladi Corong
8. Keladi Green Ice
9. Keladi Polka Green
10. Keladi Army Look
Dan masih banyak lainnya
Contoh:
1. Black Jack
2. Keladi Tengkorak
3. Keladi Tengkorak hijau
4. Keladi Kuping Keledai
5. Keladi Kuping Kelinci
6. Keladi Kuping Jerapah
7. Keladi Corong
8. Keladi Green Ice
9. Keladi Polka Green
10. Keladi Army Look
Dan masih banyak lainnya
D. Pembelahan Sel Pada Caladium
Bicolor
Proses pembelahan sel
terjadi secara mitosis dan meiosis. Mitosis merupakan periode pembelahan sel
yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar
atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel
tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan
dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada
membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah. Mitosis adalah proses pembahagian genom yang telah digandakan oleh sel kedua sel
identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnnya diikuti
sitokinrsis yang membagi sitoplasma dan membrane sel. Proses ini meenghasilkan
dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel
yang sama. Mitosis dan sitokemesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus
sel, dimana sel awal terbagi menjadi dua sel anak yang identik, yang memiliki
distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. mitosis dan sitokenesis
merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, dimana sel awal terbagi
menjadi dua sel anakan yang memiliki genetic yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi pada eukariot. Pada organisme multi
sel, sel somatic mengalami mitosis, sedangkan sel kelami ( yang akan menjadi
sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui prpada
jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda
yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nucleus menjalani
pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokenesis umumnya terjadi
setelah mitosis, istilah “mitosis” sering digunakan untuk menyatakan “fase
mitosis”. Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan
sitokenesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal
ini dilakukan misalnya oleh fungsi dan slime moulds. Pada hewan sitokinesis dan
mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahab tertentu pada
perkembangan embrio lalat buah.
Pada awal profase, sentrosom
dengan sentriolnya mengalami replikasi dan dihasilkan dua sentrosom.
Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi kesisi berlawanan dari
inti. Pada saat bersamaan, mikrotubu muncul diantara dua sentrosom dan
membentuk benang-benang spindle, yang
membentuk seperti bola sepak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang
kemudian membentuk aster. Pada saat
bersamaan kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid
identek tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang spindle terlihat
memanjang dari sentromernya.
Pada saat metaphase,
masing-masing sentromer mempunyai kinetokor dan masing-masing kinetotkor
dihubungkan kesatu sentrosom oleh serabut kinetokor… sementara itu, kromatid
bersaudar bergerak ke bagian tengah inti membentuk keeping metaphase
(metaphasicplate).
Pada saat anaphase,
masing-masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing
kromosom membentuk sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang
kinetokor kekutubnya masing-masing.
Selama fase telofase,
benang-benang plasma (fragmoplas) meluas ke bagian tengah sel dan dibidang
ekuatorial terbentuk juga sekat sel yang baru. Dengan demikian terjadilah
pemisahan dua protoplas baru. Sekat berasal dari peleburan vesikel-vesikel
hasil sekresi diktiosom yang ada disekitar fragmoplas dan mungkin juuuga dari
reticulum endoplasma. Peleburan vesikel-vesikel menjadi dinding sekat
meninggalkan lubang kecil, yaitu saluran plasmodesmata. Suatu lamella tipis
kemudian diletakkan pada kedua sisi sekat pemisah oleh protoplas sel anakan.
Terjadilah tingkat awal perkembangan dindingbaru sel anakan. Peleburan visikel
pada sekat diikuti oleh penebalan bahan dinding pada kedua sisi sekat sel,
sehingga menambah tebal. Bahan dinding primer yang baru juga ditimbun pada
dinding sel lama, shingga masing-masing sel anakan membentuk dinding primer
yang lengkap. Perkembangan dinding sel penebalannya dilakukan melalui dua cara,
yaitu dengan penempelan bahan dinding selapis demi selapis pada lamella tengah
(aposisi) dan dengan penyisipan bahan baru diantara bahan yang lama
(intususpensi). Berdasarkan arahnya, pertumbuhan dinding kearah lumen sel
disebut sentrifugal. Pertumbuhan sentripetal dijumpai pada khas sel-sel
pembentuk jaringan. Sedangkan pertumbuhan sentrifugal dijumpai pada pembentukan
dinding sel serbuk sari atau spora.
Meiosis hanya terjadi pada
fase repsoduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi
pperpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengursngsn jumlsh kromosom
induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode
pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II ( meiosis II).
Meiosis I dan meiosis II terjadi pada sel tumbuhan. Demikian juga pada sel
hewan terjadi meiosis I dan meiosis II. Baik pada pembelahan meiosis I dan II,
terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal
adanya profase I, metaphase I, anaphase I, telofase I, profaseII, metaphase II,
anaphase II, dan telofase II. Akibbat adanya dua kali proses pembelahansel, maka
pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan
masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel
induk. Pada tumbuhan meiosis terjadi pembentukan sel telur dan sel serbuk.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Tanaman keladi hias
memiliki klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo :
Arales
Famili : Araceae
Genus :
Caladium
Spesies : Caladium bicolor
2.
Pembelahan selnyame memiliki fase yang sama dengan
tumbuhan lain pada umunya, yakni pembelahan mitosis dan meiosis.
Mitosis ada empat
fase, yaitu profase, metafase, anafase,
dan telofase,
pada meiosis terjadi dua kali periode
pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II ( meiosis II).
Terima kasih informasinya. Saya juga pengoleksi keladi hias ini.
BalasHapusmakasih ya udah bantu tugas aku
BalasHapus