MAKALAH
BIOKIMIA
NAMA : AINI RIZKIANA
NIM : 1005015068
KELAS : REGULER PAGI B
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada
Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah makalah biokimia yang berjudul karbohidrat
ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini. Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini agar dapat menjadi
rujukan untuk mempelajari tentang karbohidrat.
Dalam penulisan makalah ini penulis
mencoba semaksimal mungkin dalam penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak
retak, begitupun dengan makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini.
Semoga makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan,wawasan mengenai materi biokimia.
Samarinda,
17 Juni 2012
Penulis
A. PENDAHULUAN
Karbohidrat
memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi
manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar
matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2)
berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang
dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan
oksigen (O2) yang lepas di udara.
Sinar matahari
klorofil
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6
+ 6 O2
karbohidrat
Produk
yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air
dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari
gula sederhana inmi kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk polisakarida.
Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan nonpati. Pati adalah
bentuk simpanan karbohidrat berupa polimer glukosa yang dihubungkan dengan
ikatan glikosidik (ikatan antara gugus hidroksil atom C nomor 1 pada molekul
glukosa dengan gugus hiodroksil atom nomor 4 pada molekul glukosa lain dengan
melepas 1 mol air). Polisakarida
nonpati membentuk struktur dinding sel yang tidak larut dalam air. Struktur
polisakarida nonpati mirip pati, tapi tidak mengandung ikatan glikosidik.
Serelia, seperti beras, gandum, dan jagung serta umbi-umbian merupakan sumber
pati utama di dunia. Polisakarida nonpati merupakan komponen utama serat
makanan.
Di negara-negara sedang berkembang kurang
lebih 80% energi makanan berasal dari karbohidrat. Di negara-negara maju
seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu
rata-rata 50%. Nilai
B.
JENIS-JENIS KARBOHIDRAT
- Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri dari:
a.
Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa,
karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai
atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga
jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukods, fruktosa, dan
galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang
sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya
hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar
atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan
perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga
monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat
dalam bentuk isomer dekstro (D). gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di
sebelah kanan. Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur
cincin. Jenis heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa.
Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa
dan arabinosa
-
Glukosa,
dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah
sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan
dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu
gizi. Glukosa merupakan hasil akhir
pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam
proses metabolisme, glukosa merupakan
bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan
sumber energi.
-
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah
gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6,
namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosda merangsang jonjot
kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis.
-
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya
glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan
laktosa.
-
Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun
pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat
roti.
-
Pentosa, merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan
alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
b.
Disakarida
Ada
empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan
trehaltosa.
Trehaltosa
tidak begitu penting dalam milmu gizi, oleh karena itu akan dibahas secara
terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama
lain melalui reaksi kondensasi. kedua monosakarida saling mengikat berupa
ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O). ikatan glikosidik ini biasanya
terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa,
dengan melepaskan satu molekul air. hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya
terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah
kembali mejadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis. Glukosa
terdapat pada ke empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa
dan galaktosa.
-
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga
gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas
sukrosa dibuat dari keuda macam bahan makanan tersebut melalui proses
penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banayk digunakan di Indonesia dibuat
dari tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa
juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu.
-
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa
terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan
bila benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan
pati.
-
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri
atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kekurangan laktase ini
menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak
dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi
jenis mikroorgnaisme yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang
perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada
orang tua. Mlaktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam
manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.
-
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri
atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gila jamur. Sebanyak 15% bagian kering
jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.
c.
Gula Alkohol
Gula alkohol
terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Ada empat jenis
gula alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol.
-
Sorbitol, terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari
glukosa. Enzim aldosa reduktase dapat
mengubah gugus aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi alkohol (CH2OH).
Struktur kimianya dapat dilihat di bawah.
Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien
diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue-kue. Tingkat kemanisan sorbitol
hanya 60% bila dibandingkan dengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah
di dalam hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap kadar gula darah lebih
kecil daripada sukrosa. Konsumsi lebih dari lima puluh gram sehari dapat
menyebabkan diare pada pasien diabetes.
-
Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang
dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas,
asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara komersialo manitol diekstraksi dari
sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak digunakan dalam industri
pangan.
-
Inositol merupakan alkohol siklis yang
menyerupai glukosa. Inositol terdfapat dalam banyak bahan makanan, terutama
dalam sekam serealia.
d.
Oligosakarida
Oligosakarida
terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
-
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du
dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh
enzim-enzim perncernaan.
-
Fruktan adalah sekelompok oligo dan
polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu
molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang
putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian ebsar
di dalam usus besar difermentasi.
2.
Karbohidrat
Kompleks
a.
Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga
ribu unit gula sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau
bercabang. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati,
dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati.
-
Pati
merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan karbohidrat
utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam
padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu
sama lain, bergantung jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini berbeda
satu sama lain dengan karakteristik tersendiri dalam hal daya larut, daya
mengentalkan, dan rasa. Amilosa merupakan rantai panjang unit glukosa yang
tidak bercabang, sedangkan amilopektin adfalah polimer yang susunannya
bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap cabang.
-
Dekstrin merupakan
produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis parsial
pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa (tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan
campuran dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar
dari sukrosa dan glukosa, dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil
sehingga tidak mudah menimbulkan diare.
-
Glikogen dinamakan juga pati hewan
karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan,
yang terutama terdapat di dalam hati dan otot. Dua pertiga bagian dari glikogen
disimpan dalam otot dan selebihnya dalam hati. Glikogen dalam otot hanya dapat
digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen
dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh.
Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan
diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
b.
Polisakari dan Nonpati/Serat
Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena
peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Ada dua golongan serat yaitu yang tidak dapat
larut dan yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah
selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin,
gum, mukilase, glukan, dan algal.
3.
Sumber
Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia,
umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah
bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar
sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti
wortel dan bit serta kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung
karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging,
ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat
yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung,
ubi, singkong, talas, dan sagu.
4.
Fungsi
Karbohidrat
1.
Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi
bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh
dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada
dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian
disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah
menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi
gemuk.
2.
Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya
mono dan disakarida. Gula tidak
mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi
nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4;
laktosa 0,2.
3.
Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi,
protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
4.
Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang
tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam
asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk
menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan
ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
5.
Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara
emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat
makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi,
hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut
diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol
darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa
lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan
bakteri yang menguntungkan.
C.
Pencernaan dan Metabolisme
Karbohidrat
Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah
mengubah karbohidrat menjadi ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa glukosa
dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembulu darah melalui dinding usus
halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di mulut dan berakhir di usus
halus.
Pencernaan karbohidrat :
a. Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh
setelah makanan dikunyah bercampurn dengan ludah yang mengandung enzim amilase
(sebelumnya dikenal sebagai ptialin). Amilase
menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih
sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah
menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH
ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
2.
Usus Halus
Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang
dikeluarkan olej sel-sel mukosa usus halus bnerupa maltase, sukrase, dan
laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili
dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Maltase
Maltosa 2 mol glukosa
Sukrase
Sakarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
Laktase
Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian
diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi
darah melalui vena porta. Bila
konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi,
absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun,
absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan
energi dari ATP dan ion natrium.
3.
Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat
makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus
besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi
oleh mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang
difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan,
laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa,
verbaskosa, dan fruktan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar
adalah karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang
mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.
D. Pengaruh Faal
Karbohidrat Makanan Yang Tidak Dicernakan Di Usus
1.
Berat Feses
Makanan yang rendah serat menghasilkan feses yang
keras dan kering yang susah dikeluarkan dan membutuhkan peningkatan tekanan
saluran cerna yang luar biasa untuk mengeluarkannya. Makanan tinggi serat
cenderung meningkatkan berat feses.
2.
Metabolisme Kolesterol
Data epidemologik menunjukkan bahwa konsumsi serat
makanan mempunyai hubungan negatif dengan insiden penyakit jantung koroner dan
batu ginjal, terutama dengan kolesterol darah. Polisakarida nonpati larut air
(pektin, gum, dan sebagainya) paling berpengaruh sedangkan polisakarida nonpati
yang tidak larut air hanya mempunyai pengaruh kecil terhadap kadar kolesterol.
Penurunan ini terutama terlihat pada fraksi LDL (low Density Lipoprotein) yang
disertai dengan penurunan kandungan kolesterol dalam hati dan lain jaringan
Pengaruh
ini dikaitkan dengan metabolisme asam empedu. Asam empedu dan steorid netral
disintesis dalam hati dari kolesterol, disekresi ke dalam empedu dan biasanya
kembali ke hati melalui reabsorpsi dalam usus halus (siklus entero hepatik).
3.
Waktu Transit
Waktu transit makanan setelah ditelan adalah waktu
yang dipelrukan makanan untyuk melalui mulut sampai ke anus. Waktu transit
dalam kolon biasanya kurang lebih sepuluh kali lebih lama daripada waktu
transit dari mulut ke awal kolon dan merupakan tahap utama yang mempengaruhi
seluruh waktu transit makanan. Waktu transit dari mulut ke bagian awal usus
besar dipengaruhi oleh pengosongan lambung dan transit dalam usus halus.
4.
Perubahan Susunan Mikroorganisme
Hubungan antara kolon dengan kekurangan serat makanan
diduga karena terjadinya perubahan pada susunan mikroorganisme dalam saluran
cerna. Mikroorganisme yang terbentuk menguntungkan pembentukan karsinogen yang
berpengaruh terhadap terjadinya kanker. Mikroorganisme ini juga diduga mencegah
atau membatasi pemecahan karsinogen yang terjadi secara normal bila serat
makanan lebih tinggi.
E. Bahan-Bahan Pengganti Gula (Pemanis
Buatan)
Pemanis
buatan digunakan untuk memberi rasa manis pada makanan. Pemanis buatan ini
tidak menghasilkan energi.
-
Sakarin berupa Ca- atau Na-sakarin merupakan pemanis
buatan yang paling lama dikenal. Sakarin merupakan senyawa benzosulfimida atau o-sulfobenzimida dengan
rumus molekul C7H5NO3S.
-
Siklamat diperkenalkan ke dalam makanan dan minuman pada
awal tahun 1950-an. Daya kemanisannya adalah 80 kali kemanisan sukrosa.
Siklamat biasa dipakai dalam bentuk garam natrium dan asam siklamat.
-
Aspartam
ditemukan pada tahun 1965 secara kebetulan. Aspartam adalah senyawa metil ester
dipeptida yaitu L-fenilalanin-metil ester yang mempunyai daya kemanisan kurang
lebih dua ratus kali kemanisan sakarosa. Struktur kimianya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
DAFTAR PUSTAKA
K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Martini, dr. Tri. “DIKTAT 1 BIOKIMIA”, Biomolekul Enzim
hormon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
semoga bermanfaat.... kalo ada yang salah,, mungkiin ada kritik dan sebagaiinya.. komenn aja, sebagai masukan. terima kasih.