Jumat, 21 September 2012

ARTIKEL RHIZOPODA


RHIZOPODA


Sebelumnya kita harus mengetahui dulu tentang kingdom dari rhizopoda adalah protista. Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah, baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.
Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar:
1.      Protista mirip hewan (protozoa)
2.      Protista mirip tumbuhan (alga)
3.      Protista mirip jamur (jamur lendir/dan jamur air).
Berdasarkan cara memperoleh makanan, protista dikelompokkan atas:
1.      Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga
2.      Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa
3.      Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur
Berikut secara detail akan dibahas ketiga kelompok protista ini dimulai PROTOZOA
1. PROTOZOA
Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa).
Ciri-ciri Protozoa:
1.      Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6 mm
2.      Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral
3.      Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri
4.      Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit
5.      Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik, holozoik
6.      Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll.

KLASIFIKASI
Berbicara mengenai klasifikasi barulah kita akan membicarakan mengenai rhizopoda yang merupakan salah satu kelas dari protozoa. Klasifikasi Protozoa Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi 4 kelas Yang agar mudah menghafalnya dengan menyebut RSCM ( Rhizopoda, Sporozoa,Ciliata, Mastigopora)
Rhizopoda/Sarcodina


Rhizopoda termasuk protista mirip hewan. Rhizopoda bergerak dan menangkap makanannya dengan kaki semu (pseudopodia). Tubuh Rhizopoda bersel tunggal dan bentuk selnya dapat berubah-ubah. Hewan dari filum ini hidup bebas di air tawar, air laut, atau tempat berlumpur. Rhizopoda ada yang bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Salah satu hewan yang tergolong filum ini adalah Amuba. Amoeba berarti hewan yang memiliki bentuk tidak tetap. Struktur tubuh Amoeba tersusun atas plasmalema dan sitoplasma. Contoh lain spesies Rhizopoda adalah Diflugia dan Entamoeba gingivalis. Kerangka tubuh Diflugia dapat mengeluarkan selaput lendir sehingga benda-benda lain dapat melekat. Entamoeba gingivalis dalam gusi rongga mulut yang akan membusukkan sisa-sisa makanan yang menempel pada celah gigi, efek dari pembusukan ini dapat merusak gigi.
MORFOLOGI

Ciri-Ciri Rhizopoda :
a.       Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu / Pseudopoda (ada dua macam yaitu lobodia dan filopodia).
b.      Hidup bebas di dalam air laut dan tawar.
c.       Berkembangbiak dengan cara membelah biner . amitosis .
d.      Contoh-contohnya yaitu: Amuba proteus, Foraminifera, Radiolaria , Diflugia, Arcella,, Entamuba disentriae , Entamuba coly
-          Amoeba proteus
·         Bentuk tubuh / selnya selalu berubah-ubah
·         Habitat di air tawar
·         Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel
·         Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
·         Reproduksi dengan pembelahan biner
Dari sumber lain …
a.       Rhizopoda berkembang biak secara vegetative dengan membelah diri.
b.      Kebanyakan hidupnya di air tawar dan air laut.
c.       Makanannya diambil dengan cara fagosit.
d.      Hewan ini memiliki kaki semu yang berfungsi sebagai alat gerak dan penangkap mangsa. Kaki semu merupakan penjuluran dari sebagian protoplasma.
e.       Geraknya disebut gerak amoeboid.
f.       Di dalam endoplasm,a terdapat satu atau lebih inti, vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air tawar.
g.      Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola kontraktll berfungsi sebagai alat ekskresi.
h.      Vakuola kontraktil juga berfungsi memelihara keseimbangan osmosis sel sehingga mencegah pengembangan di luar batas yang dapat menagkibatkan rhizopoda pecah.
i.        Pernafasannya dilakukan dengan difusi memakai seluruh permukaan         tubuhnya.
Contoh lain Rhizopoda :
-          Entamoeba histolytica Di dalam usus halus manusia, penyebab disentri amoeba
-          Entamoeba coli Di dalam usus besar manusia, penyebab diare
-          Entamoeba gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi
-          Arcella sp Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar
-          Difflugia sp Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel
-          Foraminifera sp Kerangka luar dari kapur indikator adanya minyak bumi
-          Radiolaria sp Kerangka luar dari bahan kersik untuk bahan penggosok ( ampelas)
            Kata Rhizopoda berasal dari kata rhizo yang berarti akar dan podos yang berarti kaki. Habitat hewan ini ada di air tawar, air laut, di tempat yang basah, dan sebagian lagi bersifat parasit di dalam tubuh hewan ataupun manusia. Ciri khas Rhizopoda, yang sering disebut juga Sarcodina, adalah alat geraknya yang berupa kaki semu (pseudopodia). Kaki semu terbentuk karena adanya aliran sitoplasma, sebagai akibat perubahan sitoplasma dari fase padat (sol) ke fase kental (gel). Gerak yang ditimbulkannya disebut gerak amoeboid. Contoh Rhizopoda adalah Amoeba proteus yang umum ditemukan di perairan tawar. Selain sebagai alat gerak, kaki semu pada Amoeba juga berfungsi menangkap makanan. Pada saat mengambil makanan, pseudopodianya akan mengelilingi makanan yang akan dimakan. Proses ini disebut fagositosis (Gambar 3.4).

Gambar 3.4 Fagositosis pada Amoeba. Amoeba menangkap makanannya menggunakan pseudopodia.
Makanan yang telah ditangkap akan dicerna oleh vakuola makanan. Kemudian, sisa makanan hasil pencernaan tersebut akan dikeluarkan melalui vakuola kontraktil. Selain berfungsi mengeluarkan sisa makanan, vakuola kontraktil berfungsi juga dalam mengatur kadar air di dalam tubuhnya. Contoh lain dari phylum Rhizopoda adalah Entamoeba, Arcella, dan Difflugia.
Gambar 3.5 Beberapa contoh Rhizopoda, adalah (a) Entamoeba dan (b) Diffuglia.

Beberapa jenis Entamoeba merupakan penyebab berbagai penyakit. Contohnya, Entamoeba dysentriae (penyebab penyakit disentri) dan Entamoeba histolitica (penyebab penyakit amebiasis) (Gambar 3.5). Protista patogen tersebut ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh Protista tersebut.
FISIOLOGI RHIZOPODA
Rhizopoda yang paling mudah diamati adalah amoeba. Sel amoeba di lindungi oleh membran sel. Di dalam selnya terdapat organel-organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.
Banyak jenis amoeba yang hidup mandiri, antara lain Amoeba proteus, namun ada yang hidup parasitis dan menyebabkan penyakit disentri pada manusia dan hewan (anjing dan kucing), yaitu Entamoeba histolityca (Brotowijoyo, 1986 hal: 64).
 Ukuran Amoeba berkisar antara 200-300 mikron, bentuknya selalu berubah-ubah. Sitoplasma dibagi menjadi dua bagian, yaitu ektoplasma yang jernih, dan endoplasma yang lebih keruh. Inti sebuah, pipih, bulat. Selalu ada satu vakuola kontraktil dan banyak vakuola makanan (Brotowijoyo, 1986 hal: 64).
 Amoeba bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu pseudopodia. Proses penjluran itu nampaknya adalah pencairan sementara bagian luar endoplasma yang kental (plasmagel). Karena pencairan itu terjadi plasmosol. Jika kemudian plasmosol iti dikentalkan kembali, maka penjuluran protoplasma itu tertarik kembali, dan begitu seterusnya (Brotowijoyo, 1986 hal: 64).
 Menurut Kastawi dkk (2003 hal: 28) amoeba ada yang dibungkus cangkang atau tanpa selubung cangkang (telanjang). Amoeba telanjang dari genus Amoeba dan Pelomyxa bentuknya asimetris dan bentuk ini selalu berubah. Sebaliknya amoeba bercangkang memperlihatkan simetris bagian luarnya (cangkangnya).
 Sitoplasma terbagi dalam ekto dan endoplasma, pseudopodia ada yang tipe lobopodia (pada amoeba telanjang) atau tipe filopodia (pada amoeba bercangkang). Pada lobopodia, penjuluran lebih besar dan mengandung ekto dan endoplasma, sedang pada filopodia lebih kecil dan hanya tersusun dari ektoplasma (Kastawi, dkk. 2003 hal: 28).
 Cangkang berasal dari sekresi sitoplasma berupa silica atau khitin, atau materi dari luar yang melekat. Amoeba melekat pada dinding dalam cangkang dengan perantara penjuluran protoplasma. Cangkang selalu memiliki bidang terbuka untuk penjuluran sitoplasma, dan karenanya bentuk cangkang sering mirip helm/topi (Kastawi, dkk.2003 hal: 28).
Berdasarkan tempat hidupnya, amoeba dibedakan atas 2 jenis yaitu:
a.       Ektoamoeba contohnya Amoeba proteus, Chaos carolinense.
b.      Entamoeba
-          Entamoeba histolyca: hidup di dalam usus halus manusia, bersifat parasit, dan menyebabkan penyakit perut disentri amoeba.
-          Entamoeba coli: hidup didalam usus besar manusia. Tidak bersifat parasit, tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan diare.
-          Entamoeba gingivalis: hidup di dalam rongga mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi.
 Contoh Rhizopoda lainnya:
·         Arcella: memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar.
·         Difflugia: rangka luar difflugia dapat mengeluarkan selaput lendir yang menyebabkan butir-butirpasir halus dan benda lain dapat melekat.
·         Foraminifera: memiliki rangka luar yang terdiri dari silika atau zat kapur. Semua anggota hidup di air laut.
·         Radiolaria: organisme laut bertubuh bulat hampir seperti bola dan memilki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stronsium sulfat.

Struktur tubuh Amoeba: Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.
Membrane sel atau membran plasma Membrane sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, satu vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus) berfungsi untuk mengatur selurug kegiatan yang berlangsung di dalam sel. Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil). Hingga berdenyut disini berfungsi sebagai organ eksresi sisa makanan. Vakuola kontraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.
Rongga makanan (vakuola makanan ) Rongga makanan atau sering disebut dengan vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.
REPRODUKSI
Reproduksi aseksual (Vegetatif ) pada kebanyakan protozoa adalah dengan membelah diri. Namun adapula jenis protozoa yang bereproduksi secara konjugasi yaitu perpaduan antara dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.. Rhizopoda berkembang biak secara vegetative dengan membelah diri.
Amoeba bereproduksi secara vegetatif, yaitu dengan cara membelah diri (pembelahan biner/binary fission).
Perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan setiap 15 menit.
 Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amoeba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amoeba akan membentuk kista. Didalam kista amoeba dapt membelah menjadi amoeba-amoeba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amoeba-amoeba baru tadi dapat keluar. Selanjudnya amoeba ini akan tumbuh setelah sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.

DAFTAR PUSTAKA





1 komentar:

semoga bermanfaat.... kalo ada yang salah,, mungkiin ada kritik dan sebagaiinya.. komenn aja, sebagai masukan. terima kasih.